Pemerintah dan Pelaku Industri Diminta Serius Tata Ekosistem Event Nasional

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Industri event tak lagi sekadar hiburan, namun kini menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah dan pelaku industri sepakat bahwa sinergi diperlukan untuk memperkuat peran strategis sektor ini di tengah tantangan global.
Vinsensius Jemadu, Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, menyebut kontribusi industri event terhadap PDB mencapai 4,01% pada semester pertama 2024. Dampak positif terlihat pada peningkatan okupansi hotel, serapan tenaga kerja, dan lama tinggal wisatawan di kota-kota besar. “Event bukan hanya hiburan, tapi motor penggerak ekonomi lokal yang nyata,” ujarnya, Selasa (29/7/2025).
Ia menambahkan, industri ini perlu adaptif terhadap tantangan ekonomi global serta memperhatikan aspek keberlanjutan dan digitalisasi. “Pasca pandemi, kita menghadapi lanskap VUCA—volatil, tidak pasti, kompleks, dan ambigu. Industri harus sigap bertransformasi,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum Ivendo, Irvan Mahidin, menekankan pentingnya profesionalisasi pelaku industri. Salah satu langkahnya adalah program sertifikasi gratis untuk 500 tenaga event di berbagai bidang. “Sekitar 25 persen target sudah tercapai. Kami harap setengahnya bisa rampung dalam waktu dekat,” kata Irvan.
Ivendo juga mendorong penciptaan IP event berbasis lokal untuk mengangkat kekayaan budaya daerah dan memperkuat kemandirian industri di tengah keterbatasan anggaran pemerintah. “Event bukan sekadar pertunjukan, tapi alat untuk menggerakkan ekonomi daerah dan membuka lapangan kerja,” jelasnya.
Penandatanganan nota kesepahaman dengan sejumlah mitra dilakukan sebagai bagian dari penguatan ekosistem industri. Irvan berharap kolaborasi lintas sektor akan memperkuat posisi industri event sebagai penopang ekonomi kreatif nasional yang berdaya saing. “Dengan sinergi kuat, industri ini bisa menjadi tulang punggung ekonomi kreatif yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Editor : Hasiholan Siahaan