get app
inews
Aa Text
Read Next : BREAKING NEWS SMK Al-Hidayah Ciputat Akui Tahan Puluhan Ijazah Siswa karena Tunggakan

Gubernur Banten Atensi Kasus Ijazah Ditahan SMK Al-Hidayah Ciputat, Akhirnya Bisa Diambil

Kamis, 28 Agustus 2025 | 05:36 WIB
header img
keluarga Zulfikar, salah satu lulusan SMK Al-Hidayah Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akhirnya dapat ambil ijazah.

CIPUTAT, iNewsTangsel.id - Kabar gembira datang dari keluarga Zulfikar, salah satu lulusan SMK Al-Hidayah Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Setelah sempat tertahan karena permasalahan administrasi, akhirnya ijazah yang sangat ditunggu-tunggu tersebut bisa diambil oleh orang tuanya.

Pengambilan ijazah Zulfikar ini tidak lepas dari campur tangan Gubernur Banten, Andrasoni, bersama politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tangsel, Alex Prabu, Rabu (27/8/2025).

Informasi yang dihimpun wartawan menjelaskan, Gubernur Banten Andrasoni langsung menginstruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Banten untuk menindaklanjuti kasus penahanan ijazah tersebut.

Tak hanya itu, rombongan Pemprov Banten juga menyempatkan diri berkunjung ke rumah Zulfikar dan bertemu dengan orang tuanya, Enci (65) dan Saniah (52). Dalam kunjungan tersebut, Gubernur turut memberikan santunan dan bantuan sembako.

“Alhamdulillah ijazah siswa sudah diterima orang tua. Tadi juga saya langsung ke rumah bersangkutan untuk memberikan bantuan berupa sembako dan kebutuhan pribadi lainnya,” jelas Gubernur Andrasoni dalam keterangan resminya, Rabu (27/8).

Meski persoalan ijazah sudah selesai, Andrasoni menyoroti masalah utama keluarga Zulfikar, yakni kondisi tempat tinggal. Mereka tinggal di sebuah gubuk sederhana dekat pintu Tol Pamulang, berdiri di atas tanah pinjaman milik warga.

“Tanah gubuk itu bukan milik pribadi, tapi hanya menumpang. Mereka tidak punya tanah, pekerjaannya sehari-hari hanya sebagai tukang parkir,” ungkapnya.

Atas kondisi ini, Andrasoni menegaskan bahwa pihaknya akan berupaya mencarikan solusi tempat tinggal yang lebih layak. “PR kita selanjutnya mencarikan tempat tinggal yang layak untuk mereka. Harapannya, ada perhatian dari berbagai pihak agar keluarga ini bisa hidup lebih manusiawi,” tegasnya.

Ketua Fraksi PSI DPRD Tangsel, Alex Prabu, mengaku lega setelah laporan yang ia sampaikan langsung ditindaklanjuti oleh Gubernur. Menurutnya, langkah cepat ini harus menjadi inspirasi agar masyarakat dan pemerintah lebih peduli terhadap warga kurang mampu.

“Alhamdulillah akhirnya sudah ditindaklanjuti, saya mengucapkan terima kasih. Karena SMK wewenang provinsi, maka saya mencoba menghubungi gubernur Andrasoni, dan langsung direspon dengan cepat,” ujar Alex.

Namun, Alex menambahkan bahwa persoalan belum selesai. Masih ada sekitar 26 ijazah siswa lain yang ditahan oleh pihak SMK Al-Hidayah. Ia berharap Disdikbud Banten segera menyelesaikan persoalan tersebut.

Saniah (52), ibu Zulfikar, mengaku sangat bersyukur atas perhatian pemerintah. Dengan ijazah yang sudah di tangan, anaknya kini bisa mencari pekerjaan secara resmi.

“Saya senang sekali, ijazah anak saya bisa diambil. Semua karena bantuan dari Pak Gubernur. Saya juga mendapat bantuan sembako dan bantuan lainnya, saya sangat senang. Terima kasih ya Allah,” ungkap Saniah dengan mata berkaca-kaca.

Kasus ini menjadi pembelajaran bahwa ijazah sebagai hak dasar pendidikan tidak seharusnya dijadikan alat administrasi yang menghambat masa depan siswa. 

Pemerintah provinsi bersama pihak sekolah diharapkan dapat mencari solusi permanen agar persoalan serupa tidak terulang.

Editor : Aris

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut