Tragedi Dallas: Manajer Hotel Dipenggal, Trump Serukan Hukuman Mati
JAKARTA, iNewsTangsel.id - Seorang manajer hotel di Dallas, Texas, Chandra Mouli Nagamallaiah (50), tewas mengenaskan setelah dipenggal oleh bawahannya sendiri, Yordanis Cobos-Martinez. Peristiwa keji ini terjadi pada Rabu (10/9/2025) dan dipicu oleh cekcok sepele soal mesin cuci yang rusak.
Insiden tragis ini menarik perhatian mantan Presiden AS, Donald Trump. Melalui unggahan di media sosial Truth Social, Trump mengecam keras perbuatan Cobos-Martinez dan berjanji akan mengakhirinya.
Trump mengecam tindakan itu sebagai contoh "sikap lunak terhadap para penjahat imigran ilegal". Dia juga mengatakan bahwa Cobos-Martinez akan dituntut hukuman seberat-beratnya atas pembunuhan tingkat pertama.
Menurut laporan, Cobos-Martinez, seorang imigran ilegal asal Kuba, marah karena diberitahu oleh orang lain untuk tidak menggunakan mesin cuci yang rusak. Ia kemudian mengambil parang dan menyerang Chandra dengan membabi buta di hadapan istri dan putra korban. Setelah membunuh korban, pelaku menendang kepala korban ke area parkir lalu membuangnya ke tempat sampah.
Polisi langsung menangkap Cobos-Martinez di lokasi kejadian. Ia didakwa dengan tuduhan pembunuhan. Berdasarkan data dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, Cobos-Martinez adalah imigran ilegal dengan perintah deportasi. Ia seharusnya dideportasi namun Kuba menolak menerimanya.
Trump mengkritik pemerintahan Presiden Joe Biden, yang menurutnya telah membebaskan Cobos-Martinez meskipun pernah ditangkap karena kejahatan lain, termasuk pelecehan anak.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta