Industri Kecantikan Indonesia di Era Transformasi, Dibutuhkan Inovasi dan Inklusif dan Berkelanjutan

SERPONG, iNewsTangsel.id - Industri kecantikan di Indonesia tengah berada pada fase transformasi besar. Perubahan perilaku konsumen, pengaruh generasi muda, hingga munculnya tuntutan akan keberlanjutan membuat wajah industri ini semakin dinamis dan beragam. Perkembangan tersebut tampak dalam gelaran Cosmobeauté Indonesia 2025 yang akan berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City pada 9–11 Oktober mendatang.
Portfolio Director Cosmobeauté Indonesia, Juanita Soerakoesoemah menjelaskan, ajang yang memasuki edisi ke-18 ini bukan hanya sekadar pameran. Tapi juga ruang pertemuan ide, inovasi, dan strategi untuk membentuk masa depan kecantikan di Indonesia. Tahun ini, lebih dari 500 perusahaan peserta pameran dari 16 negara/wilayah akan hadir menampilkan 1,300 top brand seluruh sektor industri kecantikan.
“Konsep “Inclusive Beauty, Sustainable Future” menjadi sorotan utama tahun ini. Tidak hanya menampilkan produk dan tren terbaru, berbagai inisiatif dihadirkan untuk menekankan pentingnya tanggung jawab sosial dan lingkungan,” kata Juanita di BSD, Selasa (16/9/2025).
Dia memaparkan, transformasi ini bukan sekadar adaptasi, melainkan langkah aktif untuk membangun ekosistem industri yang lebih berkelanjutan.
“Pertumbuhan industri harus selaras dengan tanggung jawab terhadap manusia, komunitas, dan lingkungan,” imbuhnya.
Sementara itu, Indonesia Beauty Lead Worldpanel by Numerator, Prita Anindya Laksmita menyebutkan, nilai pasar industri kecantikan Indonesia mencapai USD9,17 miliar pada 2024 dengan proyeksi pertumbuhan stabil 4,39% per tahun. Salah satu penggerak utamanya adalah Generasi Z, yang lebih kritis, digital-savvy, dan mengutamakan produk dengan nilai personal serta autentik.
“Pertumbuhan kini bukan lagi sekadar menjangkau lebih banyak orang, tetapi memberikan nilai lebih besar bagi setiap individu,” ujar Prita.
Salah satu peserta Cosmobeauté Indonesia 2025, Vice President Director of Immortal Group, Yoga I Kajsmir mengungkapkan, industri maklon kecantikan lokal memiliki peluang besar menembus pasar internasional dengan mengedepankan kualitas, inovasi, dan kemasan yang kompetitif.
“Dengan dukungan teknologi, kolaborasi ekosistem, dan strategi ekspor yang terarah, maklon lokal berpotensi bertransformasi dari pemain domestik menjadi mitra strategis berskala internasional. Karena pameran ini hadir sebagai katalis penting membuka peluang kemitraan baru, memperluas akses ke pasar global,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pembina Asosiasi Kosmetik Kontrak Manufaktur Indonesia (AKKMI), Halim Nababan menambahkan, transformasi ini sebagai tanda Indonesia siap menempatkan diri sebagai kekuatan baru di industri kecantikan global. Maka, harus mampu membangun fondasi sinergi industri yang berkelanjutan.
“Industri kecantikan Indonesia tengah berada di puncak kebangkitan dinamis yang ditandai inovasi terobosan dan kolaborasi lintas sektor. Sehingga Indonesia berperan sebagai katalisator strategis yang memacu inovasi, memperluas kolaborasi, serta menjadi pintu gerbang bagi brand lokal untuk menembus pasar internasional,” tutup Halim.
Editor : Elva Setyaningrum