Komdigi: Indonesia Butuh 9 Juta Talenta Digital

JAKARTA. iNewsTangsel.id - Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital hingga tahun 2030 untuk mendukung percepatan transformasi digital nasional. Jumlah tersebut dibutuhkan seiring meningkatnya kebutuhan industri terhadap teknologi berbasis 5G, kecerdasan buatan (AI), dan ekosistem digital lainnya.

Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Sonny Hendra Sudaryana menjelaskan, kebutuhan talenta digital sebanyak itu tidak bisa dipenuhi hanya melalui jalur pendidikan formal.

Baca Juga

Integrasi Nyata AI ke Industri, Indonesia Dukung Pengembangan Talenta Digital

“Pendidikan tinggi memang penting, tetapi untuk mencapai target 9 juta talenta digital, kita juga membutuhkan program tambahan seperti pelatihan, kompetisi, maupun kerja sama lintas sektor,” katanya, saat peluncuran Hackathon Indonesia’s NextGen Digital Sprint with 5G and AI tahun kedua di Jakarta, Kamis (18/9/2025).

Menurutnya, salah satu upaya yang ditempuh pemerintah adalah mendorong inisiatif berbasis kolaborasi, seperti hackathon. Ini merupakan ajang inovasi berbasis teknologi yang penting dalam mempercepat adopsi 5G dan kecerdasan buatan (AI). 

“Selain mendukung pengembangan sumber daya manusia, program ini juga memberi ruang bagi generasi muda untuk bereksperimen dan menghadirkan solusi nyata bagi berbagai sektor industri,” paparnya. 

Baca Juga

Menjembatani Talenta Digital dan Menghadapi Ancaman Siber, Kadin Indonesia Adakan FGD

Sonny menerangkan, inovasi yang lahir dari ekosistem tersebut berpotensi langsung diimplementasikan di berbagai sektor industri, mulai dari manufaktur, pertanian, hingga perdagangan. Karena transformasi digital menjadi prioritas pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. 

“Dengan ketersediaan talenta digital yang memadai, Indonesia diharapkan mampu menjaga daya saing regional sekaligus memperkuat posisinya menuju Visi Indonesia Digital 2045. Sehingga dapat menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi digital terbesar di dunia,” imbuhnya. 

Dia menambahkan, dengan kebutuhan yang semakin mendesak, pemerintah mendorong kerja sama erat antara sektor pendidikan, industri, dan komunitas teknologi. Tujuannya, agar pengembangan talenta digital tidak hanya mencukupi dari sisi jumlah, tetapi juga relevan dengan perkembangan teknologi global.

Editor : Elva Setyaningrum