Wamenekraf: Ekraf Tanah Air Jadi Kebanggaan dan Mesin Pertumbuhan Baru Indonesia
JAKARTA, iNewsTangsel.id-Kementerian Ekonomi Kreatif secara resmi merayakan Hari Ekonomi Kreatif Nasional setiap tanggal 24 Oktober, sesuai dengan keputusan menteri yang ditetapkan pada tahun 2023 dan diperbarui tahun 2025.
Untuk memperingati momen penting ini, Kemenekraf menghadirkan Oktoberkreasi, sebuah kampanye nasional sepanjang bulan Oktober untuk merayakan dan mengapresiasi kontribusi pelaku ekonomi kreatif yang kini menjadi mesin baru pertumbuhan di seluruh Indonesia.
Merespon hal itu, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar begitu bersemangat saat menyerukan kepada pejuang' ekonomi kreatif untuk menumbuhkan rasa bangga yang begitu mendalam terhadap karya inovatif mereka. Dia menekankan bahwa produk kreatif tak hanya sekadar barang seni, melainkan sebuah 'mesin pertumbuhan baru' yang begitu krusial bagi perekonomian bangsa.
"Kita sendiri harus ada kebanggaan terhadap yang ‘saya lakukan ini adalah mesin baru pertumbuhan ekonomi’. Tapi ingat jangan terlalu sombong ya, tetap harus humble, targetnya gak main-main, 8 persen kepada pertumbuhan GDP. Dan itu real gak sih bisa dilakukan? Bisa!, "kata Irene Umar dalam acara Naraya Bekreasi Seni menuju Hari Ekraf Nasional, di kawasan Dukuh Atas Jakarta, Minggu (19/10/2025) sore.
Semangat optimisme ini bukan tanpa dasar, Irene Umar mengungkapkan bahwa ekonomi kreatif Indonesia kini telah menembus batas negara, merambah pasar internasional, dan produk-produknya telah memikat hati konsumen mulai dari Jepang hingga Rusia.
Untuk itu, para pelaku ekonomi kreatif dituntut kesiapan mental dan strategi matang dalam memasarkan produknya, dengan target utama merambah pasar ekspor dan berani menerima pesanan dalam skala besar dan ekosistem ekonomi kreatif Indonesia harus bisa dipetakan mencakup semua tahapan dari awal hingga akhir atau end-to-end agar bisa menang bersaing di kancah internasional.
“Indonesia bagaimana kita bisa menang di kancah internasional adalah end-to-end ekosistemnya harus kita petakan. Jadi sekarang dari segi regulasi dan dari segi marketing, itu kita harus melihat pasar, kita harus melihat end-to-end-nya,” kata Irene.
Lebih lanjut Irene Umar mengatakan, Indonesia perlu membenahi regulasi dan melihat peluang bisnis dari bahan baku yang menjadi dasar dari suatu produk kreatif asli Indonesia.
Dia memberikan contoh seperti bisnis parfum, pelaku ekonomi kreatif harus bisa melihat pasar dari semua aspek seperti bahan baku, peracik profesional di bidang parfum, pengemasan hingga aspek label kemasan agar sebuah produk mempunyai value added.
“Parfumnya kita itu udah naik banget sekarang. Sampai kalau kita ngelihat jastip di TikTok, itu semuanya pasti ada parfum. Jadi isinya, botolnya, sampai ke printingnya, itu kita harus petakan end-to-end problems dari masing-masing pemetaan tersebut, kita harus kerja sama dengan kementerian yang lain,” kata Irene.
Oleh sebab itu, Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) siap menjadi garda terdepan dalam mendukung pejuang ekraf. Dukungan Kemenekraf ini juga diperkuat oleh jaringan Kedutaan Besar Republik Indonesia di berbagai negara tujuan. Melalui berbagai aktivasi yang didukung oleh KBRI, produk-produk unggulan Indonesia diharapkan semakin dikenal luas di seluruh dunia."Maka dari itu di Ekraf ada yang namanya newsletter yang kita berikan kepada semua KBRI dan kita akurasi langsung supaya mereka tahu jualan Indonesia seperti apa. Tapi tugas utama dari pejuang ekraf adalah harus siap, " ungkap Irene.
Lebih lanjut, Kemenekraf juga berkomitmen memfasilitasi perluasan pasar produk ekraf dengan memberikan perlindungan kekayaan intelektual (KI) dan intellectual property (IP) lokal. Langkah ini krusial agar kreator dapat berkolaborasi dengan pihak lain untuk semakin membuka akses pasar yang lebih luas.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Komite Hekrafnas 2025 Faizal Hermiansyah mengatakan melalui momentum Hari Ekonomi Kreatif Nasional ini, kita ingin menegaskan bahwa masa depan ekonomi Indonesia akan ditentukan oleh daya cipta, kolaborasi lintas sektor, dan keberanian untuk berinovasi.
“Kreativitas adalah sumber daya yang tak terbatas berbeda dengan sumber daya alam yang bisa habis dan di sinilah peran kita semua: untuk menjaga, mengembangkan, dan menghidupkan ekosistem kreatif bangsa,”ungkapnya.
Sebagai tindakan konkrit dalam rangka ikut mendukung produk kreatif pejuang ekraf, pada Hari Ekraf Nasional,Kemenekraf akan membuat aktivasi produk kreatif di sepanjang jalan Jakarta mulai dari Blok-M hingga Kota Tua, serta “playground” ekraf di spot komunitas sekitar Thamrin, Taman Mini Indonesia Indah hingga mall di pusat Jakarta.
Editor : Hasiholan Siahaan