Satu Tahun Prabowo-Gibran: 80.081 Koperasi Desa Jadi Motor Ekonomi Rakyat

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mencatat capaian signifikan dalam pemberdayaan ekonomi rakyat. Program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, yang diluncurkan pada Juli 2025 di Klaten, Jawa Tengah, kini telah membentuk 80.081 koperasi di seluruh Indonesia.
Menteri Koperasi dan UKM Ferry Juliantono menegaskan, Kopdes Merah Putih bukan sekadar program ekonomi, tetapi gerakan nasional untuk mengembalikan koperasi sebagai soko guru ekonomi rakyat. “Koperasi Desa Merah Putih adalah gerakan negara, bukan program pemerintah biasa. Tujuannya menyelamatkan ekonomi rakyat dengan mengembalikan koperasi pada fungsi aslinya,” ujar Ferry, Senin (20/10/2025).
Hingga kini, lebih dari 65 persen koperasi telah aktif beroperasi di sektor-sektor strategis seperti distribusi bahan pokok, pengelolaan hasil pertanian, dan layanan kesehatan desa. Sekitar 20.000 koperasi berperan sebagai offtaker hasil pertanian dan perikanan rakyat untuk dipasarkan ke tingkat regional dan nasional.
Menurut Ferry, program ini sejalan dengan Asta Cita pemerintahan Prabowo, khususnya poin keenam: membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Setiap koperasi desa menerima plafon modal Rp3 miliar, dengan total investasi nasional mencapai Rp240 triliun. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan gudang, gerai, dan sarana produksi yang menjadi aset desa.
Selain menggerakkan ekonomi lokal, program ini juga menciptakan 1,6 juta lapangan kerja baru di pedesaan. “Ketika desa memiliki pekerjaan, urbanisasi akan berkurang,” ujar Ferry.
Kopdes Merah Putih juga dirancang menjalankan tiga fungsi utama: Penyaluran bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, pengumpulan hasil produksi masyarakat desa untuk dijual lebih luas, layanan kesehatan dan akses pembiayaan mikro bagi warga desa.
Dalam jangka panjang, koperasi ini diharapkan menjadi tulang punggung kedaulatan pangan nasional. Ferry menegaskan, koperasi akan menjadi pengumpul hasil pertanian lokal untuk memperkuat pasokan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor. “Kedaulatan pangan berarti rakyat Indonesia bisa makan dari hasil tanahnya sendiri. Kopdes Merah Putih adalah jalan ke sana,” ucap Ferry.
Pemerintah juga menyiapkan sistem pengawasan digital melalui aplikasi Jaga Desa serta pelatihan bagi pengelola koperasi agar pengelolaan tetap transparan dan profesional.
Ferry optimistis, dalam satu hingga dua tahun ke depan, manfaat Kopdes Merah Putih akan terlihat nyata. “Desa akan memiliki aset baru, pendapatan masyarakat meningkat, dan ekonomi akan tumbuh merata. Ini momentum sejarah untuk membangun kemandirian ekonomi dari desa,” tutupnya.
Editor : Hasiholan Siahaan