OJK Tegaskan Kolaborasi Fintech Jadi Kunci Penguatan Ekosistem Keuangan Digital
JAKARTA, iNewsTangsel.id - Kolaborasi lintas pemangku kepentingan menjadi faktor kunci dalam membangun ekosistem keuangan digital yang inklusif, aman, dan berkelanjutan. Hal itu diungkapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam penutupan Bulan Fintech Nasional (BFN) 2025 yang mempertemukan regulator, asosiasi, dan pelaku industri fintech.
Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, mengatakan, capaian BFN 2025 mencerminkan semakin eratnya kerja sama antara regulator, asosiasi, dan pelaku usaha dalam merespons dinamika industri keuangan digital yang terus berkembang.
“Acara ini berperan sebagai ruang strategis untuk menyelaraskan arah pengembangan fintech agar tetap inovatif dan berlandaskan prinsip kehati-hatian dan pelindungan konsumen,” ungkapnya di Jakarta, Senin (15/12/2025).
Ia menegaskan, pihaknya terus mendorong sinergi dengan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) serta seluruh pemangku kepentingan. Sehingga inovasi teknologi sektor keuangan berkembang secara bertanggung jawab dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat maupun sektor riil.
“Kolaborasi yang terbangun melalui ajang ini menjadi fondasi penting bagi terciptanya ekosistem keuangan digital yang tepercaya dan berkelanjutan,” ujar Hasan.
Hal senada dikatakan, Ketua Umum AFTECH, Pandu Sjahrir, kegiatan ini menjadi penanda kematangan ekosistem fintech nasional dalam menghadapi tantangan risiko digital sekaligus memperluas akses keuangan dan kesempatan ekonomi.
“Keterlibatan berbagai pihak, mulai dari regulator, perbankan, perusahaan fintech, akademisi, investor, hingga mitra internasional menunjukkan pengembangan industri keuangan digital tidak dapat berjalan secara sektoral,” terang Pandu.
Menurutnya, kolaborasi nyata ini memastikan inovasi digital benar-benar memberi dampak bagi masyarakat dan mendukung penguatan sektor riil.
“Pergeseran fokus industri fintech, tidak hanya mengejar pertumbuhan teknologi, tetapi juga memperkuat tata kelola, meningkatkan literasi keuangan, serta membangun kepercayaan publik,” pungkas Pandu.
Editor : Elva Setyaningrum