get app
inews
Aa Text
Read Next : Industri RI Siap Kurangi Emisi Karbon Lewat Microgrid Terintegrasi

Pengukuran Iklan Digital Tekan Penipuan di Tengah Lonjakan Pengguna Internet

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:17 WIB
header img
Ilustrasi penipuan iklan online. Foto Ist

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Lonjakan jumlah pengguna internet di Asia, khususnya di India dan Indonesia, mendorong pertumbuhan pesat belanja iklan digital. Namun, peningkatan ini juga diiringi dengan risiko penipuan iklan dan pemborosan anggaran karena iklan yang tidak menjangkau audiens riil. 

Sehingga upaya memperkuat transparansi dan efektivitas iklan digital di Asia terus berkembang. Perusahaan teknologi konsumen global, Glance berkolaborasi  dengan Integral Ad Science (IAS) untuk menghadirkan fitur pengukuran iklan digital yang lebih akuntabel bagi pengguna di India dan Indonesia.

Senior Vice President APAC, InMobi Advertising, Gaurav Jain menjelaskan, kolaborasi ini untuk menghadirkan sistem verifikasi independen terhadap penayangan iklan digital dan menyasar pasar dengan pertumbuhan pengguna internet yang tinggi, dengan jangkauan sekitar 250 juta pengguna di Indonesia dan India. 

“Langkah ini ditujukan untuk membantu pengiklan dan pemilik merek memastikan kampanye mereka benar-benar menjangkau audiens riil, sekaligus meminimalkan pemborosan anggaran akibat iklan yang tidak terlihat atau lalu lintas tidak valid,” katanya, Rabu (17/12/2025). 

Menurutnya, kerja sama ini mencakup penerapan solusi pengukuran invalid traffic (IVT) dan viewability yang mengacu pada standar global industri periklanan.

 “Pengukuran IVT difokuskan pada deteksi aktivitas non manusia, seperti bot dan click farm. Sedangkan, pengukuran viewability memastikan iklan tampil secara nyata di layar pengguna sesuai ambang batas internasional,” ungkap dia. 

Dia menilai, kolaborasi ini relevan di tengah pesatnya pertumbuhan belanja iklan digital di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Berbagai riset menunjukkan masih tingginya proporsi iklan digital yang tidak benar-benar dilihat pengguna. Sehingga mengurangi efektivitas kampanye dan menimbulkan inefisiensi biaya.

“Kemitraan ini sebagai langkah untuk memperkuat kepercayaan dalam ekosistem periklanan digital. Menurutnya, kombinasi teknologi pengukuran independen dan basis pengguna riil menjadi fondasi penting dalam membangun industri iklan berbasis atensi dan hasil terukur.

Pandangan serupa disampaikan Senior Vice President APAC IAS, Laura Quigley yang menilai, transparansi dan akuntabilitas menjadi kebutuhan mendesak seiring meningkatnya investasi iklan digital di kawasan Asia. 

“Tanpa pengawasan dan pengukuran yang memadai, pertumbuhan industri berisiko diiringi meningkatnya praktik penipuan dan inefisiensi anggaran,” ujarnya. 

Menurut dia, penguatan pengukuran iklan digital mencerminkan pergeseran fokus industri dari sekadar memperluas jangkauan menuju kualitas penayangan dan keandalan data. 

“Pentingnya data yang jelas dan dapat ditindaklanjuti agar kampanye iklan berjalan lebih efisien serta aman bagi pengiklan,” tegasnya. 

Editor : Elva Setyaningrum

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut