get app
inews
Aa Text
Read Next : Kota Tangerang Kerahkan 59 Personel dan Bantuan Logistik ke Sumatera

Kongres Kemanusiaan Indonesia ke-3 Soroti Bencana Sumatera dan Pentingnya Peran Pelaku Lokal

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:00 WIB
header img
Kongres Kemanusiaan Indonesia (KKI) ke-3 menjadi platform penting untuk merefleksikan respon bencana banjir dan longsor di Sumatera. (Foto: ist)

JAKARTA, iNewsTangsel - Kongres Kemanusiaan Indonesia (KKI) ke-3 menjadi platform penting untuk merefleksikan respon bencana banjir dan longsor di Sumatera. Acara ini menekankan transisi menuju koordinasi kemanusiaan yang lebih mandiri dan kolaboratif dengan kepemimpinan pelaku lokal.

Tema kongres secara khusus berfokus pada pengalaman penanganan banjir longsor Sumatera sebagai dasar penguatan sistem kemanusiaan nasional. Hal ini bertujuan membangun mekanisme yang lebih inklusif dan berbasis komunitas setempat.

President Human Initiative, Tomy Hendrajati, selaku Dewan Pakar KKI ke-3, menyatakan bahwa kongres ini adalah momentum krusial untuk pembenahan. “Pengalaman respon banjir dan longsor Sumatera menunjukkan bahwa pelaku lokal bukan pelengkap, melainkan fondasi," tegas Tomy, dalam pernyataannya, dikutip Kamis (25/12/2025).

Pelaku lokal diakui sebagai responden pertama yang paling cepat hadir di lokasi bencana dan terakhir bertahan dalam pemulihan. Kedekatan mereka dengan konteks sosial-budaya membuat bantuan lebih tepat sasaran dan menjaga martabat penyintas.

Diskusi intensif di kongres membahas tantangan membangun kolaborasi setara antar aktor, termasuk pemerintah, dunia usaha, dan mitra internasional. Penekanan diberikan pada kepercayaan serta pembagian peran yang menghargai inisiatif lokal.

Hasil utama KKI ke-3 mencakup lima arah penguatan, dimulai dari kepemimpinan pelaku lokal melalui Indonesian Humanitarian Country Platform (IHCP) yang mandiri. Diversifikasi pendanaan dan akses setara bagi organisasi lokal juga menjadi prioritas.

Kongres mendorong penguatan kapasitas dengan integrasi kearifan lokal dan standar global. Kebijakan nasional yang lebih eksplisit diharapkan mengakui masyarakat sipil sebagai mitra setara pemerintah.

Indonesia juga berkomitmen berperan aktif dalam reformasi kemanusiaan regional dan global. Langkah ini diharapkan memperkuat posisi negara dalam menghadapi bencana lintas batas.

Convener AP-KI, M. Ali Yusuf (Gus Ali), menutup kongres dengan pesan inspiratif bahwa acara ini hanyalah awal perjalanan. “Kongres ini bukan titik selesai, melainkan titik tolak untuk menjaga martabat manusia,” katanya, menegaskan komitmen berkelanjutan.

Editor : Aris

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut