Hasil Cek Laboratorium Fajri Obesitas 300 Kilogram Semua Normal, hanya Kaki Infeksi Bekas Kecelakaan

Irfan Maulana/Rivo
Muhammad Fajri (27), warga Ciledug pengidap obesitas dengan berat badan 300 kilogram dievakuasi dari RSUD Kota Tangerang menuju Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta Pusat, Jumat malam. Foto-Foto: Irfan Maulana, BPBD Kota Tangerang

CILEDUG, iNewsTangsel.id - Fajri warga Ciledug pengidap obesitas 300 kilogram Jumat malam sudah dievakuasi dari RSUD Kota Tangerang ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada Jumat malam.

Direktur Utama RSUD Kota Tangerang, dr. O.U. Taty Damayanti mengatakan Fajri hanya 1 hari saja di rawat inap di RSUD Kota Tangerang.

Meski Fajri berbobot tidak normal, namun dari hasil cek laboratorium dari cairan yang diambil di tubuh Fajri terkonfirmasi normal.

"Hasil lab-nya bagus, normal, dilihat dari hasil pemeriksaan lab bagus. Alhamdulillah dalam keadaan sekarang Fajri itu keadaanya sadar, dia sudah bisa duduk, dan keluhan-keluhan yang agak nyeri di kakinya, karena memang dapat pengobatan, agak berkurang. Gulanya bagus, hasil lab-nya bagus," jelasnya.
 

Dalam menangani Fajri, RSUD Kota Tangerang membentuk tim khusus yang bertugas memantau kondisinya. Fajri adalah seorang pria dengan berat badan 300 kilogram. Setidaknya ada 10 dokter spesialis yang ditugaskan dalam tim tersebut. Tim ini dipimpin oleh dokter spesialis penyakit dalam, yaitu Dr. Marsel, SpPD.

"Tim ini terdiri dari Kelompok Staff Medis (KSM) yang mencakup dokter spesialis penyakit dalam, radiologi, bedah, kulit, gizi, dan lain-lain. Mereka yang menangani kasus ini," ujar Marsel.

Dia menjelaskan bahwa Fajri mengalami obesitas dan infeksi di kakinya. Kondisi ini menyebabkan Fajri kesulitan untuk bergerak banyak dan hanya bisa berbaring saja.

Tindakan pertama yang dilakukan oleh RSUD Kota Tangerang adalah menangani infeksi di kakinya. Selanjutnya, mereka memperbaiki pola makan Fajri dengan memberikan nutrisi yang bergizi.

"Langkah ini diperlukan untuk menurunkan berat badannya, dan membutuhkan program penanganan yang stabil," jelas Marsel.

Menurut Marsel, infeksi di kaki yang dialami Fajri disebabkan oleh kecelakaan delapan bulan yang lalu saat Fajri terjatuh dari sepeda motor. Pada saat itu, dia menjalani perawatan dan sembuh. Namun, infeksi tersebut kambuh dan menjadi masalah baru.

"Setelah kecelakaan, dia dapat beraktivitas, tetapi dalam delapan bulan terakhir ini, timbul rasa sakit yang mengakibatkan dia tidak bisa berpindah tempat, hanya bisa berada di tempat tidur bahkan untuk buang air besar," ungkapnya.

Di satu sisi, RSUD Kota Tangerang akan merujuk Fajri ke RSCM karena RSUD Kota Tangerang tidak memiliki fasilitas yang memadai.

Keterbatasan yang dimaksud adalah kurangnya dokter bedah digestif dan dokter bedah vaskular di RSUD Kota Tangerang.

Bedah digestif adalah jenis operasi yang berkaitan dengan organ-organ yang terlibat dalam pencernaan. Sedangkan bedah vaskuler adalah tindakan operasi untuk mengatasi penyakit yang berkaitan dengan pembuluh darah.

"Untuk melakukan penurunan berat badan yang optimal, dibutuhkan tindakan bedah vaskuler mengingat ukuran kakinya yang besar dan memerlukan dokter yang mengkhususkan diri dalam penanganan pembuluh darah," kata Marsel.

"Kami telah melakukan diskusi dengan tim dokter, dan mereka merujuk Fajri untuk dikonsultasikan dengan dokter bedah digestif dan anestesi. Namun, RSUD Kota Tangerang belum memiliki dua dokter ini, yaitu dokter bedah digestif dan dokter bedah vaskuler," tambahnya.

Sebelumnya, Fajri dievakuasi menggunakan forklift untuk mendapatkan perawatan. Evakuasi dilakukan oleh BPBD Kota Tangerang dengan bantuan warga sekitar pada hari Rabu, tanggal 7 Juni 2023

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network