Namun, Sjafrie tidak kalah tangkas dan lebih dulu menempelkan pistol Bareta yang digenggam sudah ke perut pengawal tersebut. Kejadian menegangkan ini bahkan membuat Perdana Menteri Yitzhak Rabin merasa cemas. Hal ini disebabkan karena dua anggota Paspampres lainnya juga sudah bersiap dengan senjata masing-masing.
Kedua belah pihak saat itu saling menghadapkan senjata mereka satu sama lain. Kemudian, kata-kata "Maaf, saya mengerti" keluar dari mulut pengawal Rabin sebagai pengakuan atas kesalahannya.
Ketegangan mereda setelah pengawal Yitzhak Rabin menurunkan senjatanya. Insiden baku tembak antara Paspampres Soeharto dan pengawal Perdana Menteri Israel itu tidak terjadi.
Akhirnya, Perdana Menteri Yitzhak Rabin dan pengawalnya mematuhi protokol keamanan yang ditetapkan oleh Paspampres. Bahkan, Yitzhak Rabin harus bersabar selama 15 menit sebelum akhirnya diperbolehkan bertemu dengan Presiden Soeharto.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait