JAKARTA, iNewsTangsel.id - Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) menggalang bantuan untuk warga Gaza Palestina. IHA mengungkapkan keprihatinannya terhadap krisis kemanusiaan yang dialami oleh warga Palestina saat ini.
IHA merupakan organisasi yang menaungi lembaga-lembaga kemanusiaan di Indonesia, termasuk Muhammadiyah, untuk bersama-sama mengatasi dampak dari krisis global. Atas dasar kemanusiaan, IHA bersama 16 anggota mengecam segala pelanggaran Israel terhadap Hukum Humaniter Internasional.
Penghentian agresi Israel ke Gaza juga harus segera dilakukan untuk menghentikan semakin banyaknya korban dari masyarakat sipil, khususnya perempuan, lansia, dan anak-anak.
M. Ali Yusuf selaku Komite IHA menegaskan bahwa telah terjadi pelanggaran luar biasa di Palestina. "Terbatasnya akses kebutuhan dasar, menjadi pelanggaran luar biasa yang Pemerintah Israel lakukan terhadap warga di Gaza, Palestina. Ini telah mencederai Hukum Humaniter Internasional," terangnya di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya No. 62 Jakarta Pusat, Kamis, 2 November 2023.
IHA mengupayakan terdistribusinya bantuan kemanusiaan dasar ke Gaza, Palestina, melalui kolaborasi multipihak dengan Egyptian Red Crescent dan The United Nations Relief and Works Agency (UNRWA).
Pada saat yang bersamaan, IHA juga turut menjalin kolaborasi dengan Pemerintah Indonesia dalam rangka pengiriman bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia ke Gaza.
Sekretaris Umum Humanitarian Forum Indonesia, Romi Ardiansyah mengungkapkan, rencananya pengiriman bantuan ini dilakukan bersama-sama oleh jejaring IHA pada pekan ini.
"Jejaring anggota IHA telah memberikan daftar bantuan yang akan diikutkan dalam penerbangan resmi delegasi Pemerintah Republik Indonesia yang akan diberangkatkan pada pekan ini. Diperkirakan bantuan pemerintah Indonesia dan jejaring anggota IHA akan dikirimkan ke Gaza melalui jalur perbatasan Rafah," imbuhnya.
Kondisi tidak ideal yang terjadi di Palestina dapat membuat proses distribusi yang tidak biasa. Hal ini berpengaruh pada penyaluran bantuan kemanusiaan. Meski demikian, dengan adanya kolaborasi berbagai pihak ini IHA berkomitmen atas akuntabilitas dalam penyaluran bantuan tersebut.
Mewakili Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Tri Yunanto Arliono menjelaskan bahwa IHA program kemanusiaan ini akan berjalan selama beberapa bulan ke depan."Kami, dari IHA juga berkomitmen bahwa program kemanusiaan untuk Palestina akan berlangsung hingga 6-12 bulan ke depan melihat situasi, kebutuhan, dan fase pemulihan," sambungnya.
Terkait mekanisme penyaluran, Ketua Umum Forum Zakat, Bambang Suherman mengatakan bahwa ada strategi yang akan dilakukan oleh IHA. "Ada mekanisme dan strategi yang sangat dinamis untuk penyaluran bantuan kemanusiaan dalam situasi perang dan menjadi tugas kami untuk membangun pemahaman ini kepada masyarakat. Namun situasi ini tidak mengurangi sedikit pun upaya jejaring IHA memastikan bantuan sampai dengan baik kepada masyarakat yang membutuhkan," jelas Bambang.
Muhammadiyah telah menghimpun dana bantuan kemanusian untuk Palestina hingga 40 miliar rupiah. Penghimpunan ini dilakukan oleh Lazismu sebagai lembaga penghimpun dana kemanusiaan Muhammadiyah selama dua periode.
Pada periode pertama dari 2018 sampai sebelum pecah perang kembali 2023, Muhammadiyah sudah menyalurkan bantuan sebesar Rp27 miliar rupiah untuk Palestina. Sementara untuk periode kedua, bantuan sebesar 13 miliar rupiah akan diserahkan kepada wakil dari Palestina.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait