TURKI, iNewsTangsel.id - Usai penggerebekan di 8 provinsi, belasan tersangka mata-mata Israel berhasil ditangkap oleh otoritas Turki.
Pihak berwenang masih mencari 13 tersangka lainnya, sementara Mossad disebut menggunakan media sosial dan pesan terenkripsi dalam komunikasinya.
Penangkapan ini hasil dari penyelidikan Biro Investigasi Terorisme dan Kejahatan Terorganisir Kantor kejaksaan Istanbul, dengan fokus pada spionase internasional.
Penangkapan ini juga terjadi saat konflik antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza masih berlangsung sejak 7 Oktober lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya Turki berhasil menangkap 34 orang yang diduga sebagai mata-mata Mossad Israel.
Informasi ini disampaikan oleh beberapa sumber keamanan Turki pada Selasa (2/1/2024). Para tersangka dituduh terlibat dalam pengintaian, pengawasan, penyerangan, dan penculikan di Turki atas nama Mossad.
Reuters melaporkan bahwa puluhan mata-mata Israel ini diduga menargetkan warga Palestina yang tinggal di Turki, termasuk beberapa pejabat dan anggota Hamas.
Seorang pejabat senior Turki menyatakan kepada Reuters bahwa para tersangka ini menyebarkan berita palsu, disinformasi, melakukan perampokan, dan pemerasan atas perintah Mossad Israel.
Para pejabat Turki telah mengingatkan Israel mengenai "konsekuensi serius" jika Zionis mencoba memburu anggota kelompok Hamas yang tinggal di luar wilayah Palestina, termasuk Turki.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menegaskan bahwa Israel akan melakukan kesalahan besar jika berani bertindak demikian. Berbeda dengan negara-negara Barat,
Turki tidak mengkategorikan Hamas sebagai organisasi teroris. Sebagaimana Malaysia, Turki justru membela tindakan Hamas yang dianggapnya sebagai upaya mempertahankan wilayah di Jalur Gaza Palestina.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait