IRAN, iNewsTangsel - Pada hari Kamis, Pakistan melakukan serangan udara terhadap kelompok separatis militan di Iran sebagai respons terhadap serangan sebelumnya oleh Teheran di wilayah Pakistan.
Serangan ini menciptakan kekhawatiran akan ketidakstabilan di Timur Tengah setelah konflik antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober. Pasukan Iran mengklaim keberhasilan dalam menggunakan drone untuk pertahanan udara dan menargetkan musuh.
Latihan selama dua hari yang dimulai pada hari Kamis melibatkan wilayah dari Abadan di provinsi Khuzestan di Iran barat daya hingga Chahbahar di Iran tenggara dan provinsi Baluchistan yang berbatasan dengan Pakistan dan Afghanistan.
Angkatan udara, angkatan laut, dan angkatan antariksa Korps Pengawal Revolusi Islam (Islamic Revolutionary Guards Corps/IRGC) ikut serta dalam latihan tersebut. Meskipun Iran dan Pakistan memiliki sejarah hubungan yang sulit, keduanya menunjukkan keinginan untuk meredakan ketegangan setelah serangan minggu ini.
Dengan latar belakang perang di Gaza, Iran dan milisi-milisi sekutunya di Timur Tengah telah melakukan serangan terhadap sasaran-sasaran Israel dan AS di wilayah tersebut untuk mendukung warga Palestina di Jalur Gaza. Selain itu, Iran juga melancarkan serangan ke Suriah dengan sasaran yang disebut sebagai sarang-sarang ISIS, dan ke Irak, di mana mereka mengklaim menyerang pusat spionase Israel.
Sebagai informasi, pada Jumat (19/1/2024), Iran mengumumkan keberhasilan latihan pertahanan udara menggunakan drone yang dirancang untuk mencegat sasaran musuh di wilayah dari pantai barat daya hingga tenggara, seiring meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait