GROBOGAN, iNewsTangsel.id - Banjir melanda 33 desa di 12 kecamatan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah sejak Senin, 5 Februari 2024, mulai pukul 22.00 WIB. Banjir besar ini disebabkan oleh tingginya curah hujan dan air kiriman dari hulu sungai.
Sebagai akibatnya, Sungai Lusi, Sungai Serang, dan Sungai Tuntang tidak sanggup menampung volume air yang tinggi sehingga meluap hingga ke pemukiman warga.
Kecamatan yang terdampak termasuk Godong, Penawangan, Tawangharjo, Purwodadi, Toroh, Karangrayung, Geyer, Kedungjati, Tegowanu, Tanggungharjo, dan Gubug, serta Grobogan.
Berdasarkan laporan dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan pada Selasa, 6 Februari 2024, pukul 12.00 WIB, air di beberapa wilayah terpantau mulai surut, tetapi di wilayah lainnya, banjir masih berlangsung dengan ketinggian air mencapai 50 cm.
"Sebanyak 2.822 rumah terdampak banjir. Jalan raya Purwodadi-Gubug tergenang air, menyebabkan terputusnya akses lalu lintas," ungkap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan resmi pada Rabu (7/2/2024).
Banjir juga mengakibatkan kerusakan materiil, seperti rusaknya talud dan rabat beton di Desa Karangpasar, Kecamatan Tegowanu. Sebanyak 56 hektar lahan persawahan juga terdampak banjir.
BPBD Kabupaten Grobogan bersama tim gabungan telah melakukan penanganan darurat dengan evakuasi warga. Pemerintah setempat juga telah mendistribusikan bantuan logistik untuk dapur umum di beberapa lokasi banjir dan pendistribusian nasi bungkus kepada warga terdampak.
Banjir antara Stasiun Gubug-Karangjati sempat mengganggu jalur Kereta Api (KA) untuk sementara waktu. Namun, informasi terbaru dari PT Kereta Api Indonesia pada pukul 13.00 WIB menyatakan bahwa jalur hilir kereta api yang terkena banjir di KM 32+5/7 antara Stasiun Karangjati – Stasiun Gubug sudah dapat dilalui pada Selasa pukul 11.30 WIB dengan kecepatan terbatas.
"Upaya penanganan untuk jalur hulu masih terus dilakukan, diharapkan dapat dilewati oleh kereta api pada sore ini," kata Abdul Muhari.
BNPB mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir susulan, terutama di Kabupaten Grobogan. Ini disebabkan oleh prakiraan cuaca di wilayah Jawa Tengah yang masih memperkirakan adanya hujan di beberapa daerah.
Penting untuk memastikan pemeliharaan drainase primer, sekunder, dan tersier dilakukan agar infrastruktur air dapat berfungsi optimal dalam menampung dan mengalirkan debit air saat curah hujan tinggi.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait