PAMULANG, iNewsTangsel.id - Tugu Pamulang Tangerang Selatan menjadi titik pertemuan tiga jalan utama yang menjadi akses utama.
Di Tugu Pamulang inilah pertemuan antara Jalan Siliwangi Pamulang, Jalan Surya Kencana Pamulang dan Jalan Padjajaran Pamulang sekaligus menjadi simpul kemacetan terutama di pagi dan sore hari. Bahkan saat di saat siang hari pun terjadi kemacetan.
Di seberang Tugu Pamulang terdapat Kampus Universitas Pamulang, Markas Polsek Pamulang dan lokasi niaga pertokoan.
Tugu Pamulang memiliki bentuk yang unik dan menarik. Bagian bawah tugu berbentuk seperti tumpuan yang kokoh, sedangkan bagian atasnya berbentuk seperti mahkota yang mekar. Tugu ini terbuat dari bahan beton dan dilapisi dengan keramik berwarna putih.
Tugu Pamulang ini dirancang atas inisiasi Gubernur Banten Wahidin Halim pada era memimpin 2017-2022 dengan mengadakan sayembara konstruksi Tugu Pamulang kepada khalayak teruma mahasiswa teknik dan arsitektur profesional.
Tugu Pamulang awalnya hanya berupa bangunan berbentuk besi melingkar dan sekarang sudah menjadi beton. Tugu Pamulang telah menjadi saksi bisu perkembangan Kota Tangerang Selatan selama beberapa dekade terakhir.
Nah di titik Tugu Pamulang inilah pertemuan tiga arus lalu lintas terjadi sehingga menimbul kemacetan, terutama di pagi hari.
"Beginilah kalau pagi hari macet tapi masih bisa bergerak. Tugu Pamulang ini jadi akses warga mau ke Ciputat, Serpong, Reni Jaya atau Pondok Cabe jadi ya macet memang," kata sopir angkot trayek Pamulang-Lebak Bulus, Frans saat berbicang di warung kopi seberang Tugu Pamulang.
"Ini di Tugu Pamulang macetnya juga bisa di hari libur.Sabtu Minggu kadang lebih macet," tambah Frans.
Di akses Tugu Pamulang, kata Frans, memang menjadi titik penting orang-orang hendak berpergian untuk ke kantor, sekolah atau lainnya.
Frans sendiri mengaku meski jasa angkutan online sudah begitu banyak, namun orang yang mau naik angkot masih cukup orang mau memakai jasa angkutannya.
"Makanya saya ngetem di sini depan Polsek Pamulang sambil ngopi. Dulu Sebelum ojol ada, wah angkot di sini banyak sekarang memang sudah berkurang drastis," ujar Frans.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait