JAKARTA, iNewsTangsel.id - Partai Golkar memilih menjadi partai tengah dalam kondisi politik Indonesia saat ini untuk menghindari konflik politik yang terlalu ideologis.
Tujuannya untuk menjangkau dan merangkul seluruh masyarakat Indonesia dengan semangat persatuan dan kesatuan.
“Sikap ini adalah keputusan paling rasional di tengah kondisi rakyat yang sangat beragam. Posisi poros tengah juga salah satu upaya partai beringin melanjutkan nilai-nilai para leluhur pahlawan nasional yang berhasil menyatukan Indonesia dari banyak keberagaman suku, budaya, adat dan agama,” ujar Ketua Dewan Pembina Golkar Institute Airlangga Hartarto dalam sambutannya saat peluncuran buku “Jalan Tengah Golongan Karya: Mengutamakan Persatuan dan Kesatuan Demi Kemajuan Bangsa” karya dua politisi Partai Golkar, Erwin Aksa dan Sharif Cicip Sutarjo, di Jakarta, Senin (26/02/2024).
Menurut Airlangga, poros tengah adalah adopsi terhadap semboyan negara Indonesia Bhinneka Tunggal Ika yang tertulis pada lambang negara Indonesia, yaitu Garuda Pancasila. Semboyan yang mengakui, menghargai dan melindungi keragaman. Berbeda-beda tetapi tetap satu.
“Hanya dengan persatuan dan kesatuan, Indonesia telah terbukti dapat memajukan kedaulatan, kemerdekaan nasional. Sekaligus melangsungkan pembangunan untuk mencapai cita-cita mewujudkan masyarakat adil dan makmur,” papar dia.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait