TANGSEL, iNewsTangsel - Polres Metro Kota Tangerang Selatan (Polres Tangsel) bakal meminta klarifikasi sekaligus keterangan dari sejumlah pihak terkait guna mengusut tuntas kasus pembubaran doa rosario yang berujung penganiayaan.
Peristiwa ini terjadi saat sejumlah mahasiswa Katolik Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang melakukan doa Rosario pada Minggu (5/5/2024) malam sekitar pukul 19.30 WIB dibubarkan paksa oleh massa. Massa yang datang dengan membawa sejumlah senjata tajam (sajam) diduga diprovokasi oleh oknum RT 007 RW 002, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Gang Ampera Poncol, Tangerang Selatan.
Mahasiswa Unpam yang melakukan Doa Rosario berjumlah 15 orang. Dua korban wanita mengalami luka sayatan senjata tajam dari masa penyerang dan satu orang lelaki muslim mengalami luka usai dibacok saat berusaha melindungi para mahasiswa yang sedang beribadah.
"Polres Tangsel juga melakukan langkah dan upaya dengan cara klarifikasi/berkoordinasi dengan Ketua RT, Ketua RW, Kepala Kelurahan," kata Kasie Humas Polres Metro Tangerang Selatan AKP Agil saat dikonfirmasi, Senin (6/5/2024).
Polisi juga akan meminta keterangan dari tokoh agama hingga tokoh masyarakat untuk menyelidiki peristiwa tersebut.
"(Juga meminta klarifikasi atau berkoordinasi dengan) FKUB/tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda," terang Agil.
Polisi akan melakukan penanganan untuk mendapati ada tidaknya potensi dugaan pidana dalam kasus penganiayaan tersebut.
"Untuk berkoordinasi serta duduk bersama untuk bersama-sama mencegah terjadinya potensi dugaan pidana lainnya serta mempercayakan penanganan kejadian kepada pihak kepolisian," ujarnya.
Peristiwa ini sebelumnya viral di media sosial yang menampilkan sekelompok mahasiswa dibubarkan paksa oleh massa serta dianiaya saat sedang melaksanakan Doa Rosario di kawasan RT 007 RW 002, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Gang Ampera Poncol, Tangerang Selatan. Massa yang diduga diprovokasi oleh oknum Ketua RT setempat menggeruduk sambil membawa senjata tajam (sajam).
"Tadi malam mahasiswa Katolik Universitas Pamulang berkumpul di Sebuah rumah di Victor Serpong dan berdoa Rosario, tapi mereka digeruduk pak RT dan warga yg membawa sajam untuk membubarkan dan memukuli para mahasiswa yang sedang berdoa... Beruntung tidak Ada korban jiwa," demikian keterangan dalam video itu.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait