Warga Puspiptek Terancam Digusur, BRIN Sewa 4 Preman dan Pemkot Tangsel Tutup telinga

Iqbal Ajie
Ketegangan terjadi di komplek Perumahan Negara Puspiptek ketika warga berhadapan dengan ancaman penggusuran oleh BRIN.

TANGSEL,iNewsTangsel - Ketegangan terjadi di komplek Perumahan Negara Puspiptek ketika warga berhadapan dengan ancaman penggusuran oleh BRIN.

Perdamean Sebayang salah seorang penghuni rumah negara di Puspiptek, dengan tegas menolak penutupan jalan provinsi oleh BRIN dan penggusuran perumahan tersebut.

"Pertama kali, mereka membawa alat berat ke sini sepanjang tahun ini. Kita akan tetap di sini," ungkapnya dalam wawancaranya pada Senin (27/05/2024).

Menurut Perdamean, warga mempertanyakan surat izin dan operasional dari pihak terkait, namun tidak mendapat jawaban yang memuaskan.

"Nggak ada. Tahu-tahu sudah pergi aja supirnya," ujar Perdamean

Kejadian ini berlangsung sejak kemarin sekitar pukul 19.00 WIB.

Warga menyebutkan bahwa alat berat telah berada di lokasi sejak waktu tersebut, namun tidak ada izin yang ditunjukkan.

"Karena kan nggak ada izinnya, kan" tambahnya.

Bahkan, kehadiran preman yang diduga disewa untuk mengamankan alat berat semakin memperkeruh situasi.

"Preman itu disewa oleh BRIN, baru diskusi aja. Dia hanya ngeliat aja dari kejauhan," kata Perdamean.

Jumlah preman yang terlihat sekitar 4 orang.

Warga menduga keberadaan mereka untuk intimidasi, bukan untuk tujuan yang jelas.

"Mungkin kalau setiap ada pekerjaan, kan, Masih ada surat-surat. Ada kelengkapan operasional mereka. Ini nggak ada," ujarnya kesal.

Warga menuntut kejelasan dan keadilan dari pemerintah kota dan BRIN.

"Supaya operasional dia selalu melanggar  prosedur. Kalau mau bikin jalan, mana surat perintahnya," tanya Perdamean.

Penghuni Puspiptek adalah warga yang dipindahkan dari berbagai daerah seperti Pandung Jogja dan Jakarta untuk mengoperasikan alat-alat di Puspiptek. Mereka merasa dirugikan dengan tindakan sepihak ini.

BRIN dan Pemkot Tangsel belum memberikan pernyataan resmi terkait tuduhan ini.

Masyarakat berharap agar pemerintah segera turun tangan dan memastikan semua prosedur dilakukan sesuai aturan yang berlaku.

Editor : Hasiholan Siahaan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network