Hal ini termasuk ketidakpastian pasar dan tingginya biaya produksi, yang mungkin memaksa produsen untuk menaikkan harga kendaraan.
Lebih mencengangkan, Agus juga mengungkapkan bahwa investasi dari brand-brand besar dalam pembangunan pabrik baru mungkin turut memengaruhi keputusan pemerintah untuk menunda program ini.
“Total investasi dari brand-brand ini masih dalam tahap pembicaraan. Namun, dalam kunjungan terakhir saya ke Beijing, tampaknya ada ketertarikan untuk berinvestasi lebih lanjut di Indonesia,” tambahnya.
Komentar Agus mengenai penundaan program LCTC dan kenaikan harga mobil menunjukkan adanya ketidakpastian dalam kebijakan pemerintah yang bisa berimplikasi pada konsumen dan industri otomotif.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait