BANTEN, iNewsTangsel.id - Iman adalah salah satu atribut terpenting dalam hidup kita. Saat kita menaruh iman kita kepada Yesus, kita memiliki akses menuju hidup yang kekal. Iman kita yang menentukan nasib kita.
Namun, memiliki iman tidak selalu mudah. Penulis kitab Ibrani mengingatkan kita bahwa iman dimulai dengan keyakinan terhadap hal-hal yang kita harapkan. Selain itu, iman juga adalah kepastian terhadap hal-hal yang tidak kita lihat.
Meskipun terdengar paradoks, iman sebenarnya mengharuskan kita percaya pada sesuatu di luar diri kita. Jika kita bisa melihat dan mengukurnya, maka kita tidak memerlukan iman. Misalnya, kita membaca dalam Kitab Suci bahwa Allah menciptakan bumi dan segala isinya, tetapi kita tidak menyaksikan peristiwa tersebut. Dibutuhkan iman untuk mempercayainya.
Yesus berkata bahwa mereka yang percaya kepada-Nya akan mewarisi hidup yang kekal—namun itu adalah janji yang belum terwujud. Kita harus memiliki iman bahwa Yesus akan menepati janji-Nya dan bahwa suatu hari kita akan berada di surga bersama-Nya.
Iman adalah kepastian bahwa apa yang dijanjikan Allah akan terjadi. Keyakinan bahwa apa yang dikatakan Yesus adalah benar. Itulah sebabnya para pahlawan dalam Firman Tuhan dengan setia menunggu Tuhan untuk memenuhi janji-Nya kepada mereka. Kebanyakan dari mereka mungkin tidak melihat pemenuhan janji itu dalam hidup mereka, tetapi mereka tetap memiliki iman bahwa Tuhan akan menepatinya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait