JAKARTA, iNewsTangsel.id - Badan Pangan Nasional (NFA) di bawah kepemimpinan Arief Prasetyo Adi, melakukan terobosan penting dalam kebijakan pangan dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan petani melalui transformasi harga gabah dan stabilitas harga pangan. Dalam kebijakan terbaru, NFA berhasil menaikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dari Rp4.250 menjadi Rp6.000 per kg, langkah yang dinilai revolusioner dalam memastikan petani memperoleh penghasilan yang layak.
“Petani adalah garda terdepan ketahanan pangan Indonesia. Jika kesejahteraan mereka meningkat, kita tidak hanya memastikan pasokan pangan yang cukup, tetapi juga menjaga stabilitas harga di pasar,” kata Arief Prasetyo Adi, Sabtu (28/9/2024).
Kebijakan ini tidak hanya memberikan dampak langsung pada pendapatan petani, namun juga meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP) yang kini mencapai 119,85 pada Agustus 2024. Angka ini merupakan pencapaian tertinggi dalam 20 tahun terakhir, mencerminkan daya beli dan kesejahteraan petani yang terus membaik.
Dwi Andreas Santosa, Ketua Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia (AB2TI), memuji kebijakan ini dan menyebutkan bahwa kebijakan HPP telah menjadi salah satu faktor utama dalam peningkatan NTP. "HPP yang mendekati biaya produksi adalah langkah brilian. Ketika petani sejahtera, mereka memiliki motivasi tinggi untuk meningkatkan produksi," ujar Dwi.
Namun, NFA tidak hanya berhenti pada petani. Arief menegaskan bahwa program intervensi seperti Gerakan Pangan Murah (GPM) dan distribusi beras melalui Bulog juga telah dijalankan untuk menjaga kestabilan harga di tingkat konsumen. GPM telah dilaksanakan lebih dari 7.281 kali di seluruh Indonesia sepanjang 2024, memberikan akses pangan murah berkualitas bagi masyarakat berpendapatan rendah.
Dengan sinergi kuat antara pemerintah, BUMN pangan, dan stakeholder lainnya, Arief optimistis bahwa Indonesia sedang menuju ketahanan pangan yang lebih baik, dimana kesejahteraan petani dan kestabilan harga pangan akan berjalan seiring.
“Ini bukan hanya tentang angka, ini tentang senyum petani yang kini lebih optimistis menjalani hari-harinya. Ketika petani tersenyum, Indonesia pun kuat,” tutup Arief penuh optimisme.
Transformasi ini membawa angin segar bagi sektor pertanian dan memperkuat fondasi ketahanan pangan Indonesia, menggabungkan kesejahteraan petani dengan stabilitas harga yang berkelanjutan.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait