Solusi Pengelolaan Keuangan untuk Pelajar di Luar Negeri

Elva Setyaningrum
Masih ada kesenjangan yang signifikan dalam kesiapan pengetahuan finansial pelajar yang akan hidup di luar negeri.

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Banyak pelajar Indonesia masih belum sepenuhnya siap menghadapi tantangan pengelolaan keuangan selama studi di luar negeri. Menurut survei dari Wise, perusahaan teknologi global yang menyediakan layanan transfer dan pengelolaan uang internasional, lebih dari 57 persen dari 200 responden yang sedang atau merencanakan studi di luar negeri masih menggunakan layanan tradisional, seperti bank lokal, untuk mengirim dan menerima uang dari luar negeri. Metode ini cenderung memerlukan biaya transfer yang lebih tinggi, membutuhkan waktu 3-5 hari untuk diproses, dan seringkali memiliki mark-up pada nilai tukar.

"Hal ini menjadi masalah bagi pelajar yang bergantung pada pengiriman uang secara rutin untuk kebutuhan hidup mereka. Padahal, mereka dapat memilih platform transfer uang yang lebih efisien, seperti Wise, yang memungkinkan pengiriman uang cepat ke lebih dari 70 negara dengan kurs tengah dan biaya yang transparan," jelas Elian Ciptono, Head of Southeast Asia Expansion sekaligus Country Manager Wise di Indonesia, dalam sebuah talk show di World Education Festival di Jakarta, Sabtu (19/10/2024).

Elian juga menambahkan bahwa kurangnya persiapan keuangan dapat meningkatkan tantangan bagi pelajar Indonesia di luar negeri, yang pada akhirnya dapat memengaruhi kesejahteraan dan kesuksesan akademis mereka. Bagi banyak pelajar, studi di luar negeri merupakan pengalaman pertama dalam mengelola keuangan secara mandiri, yang seringkali menimbulkan perasaan cemas dan kurang siap selama masa transisi tersebut. Bahkan, 25 persen responden mengaku sering mendapati perbedaan antara anggaran yang direncanakan dan pengeluaran sebenarnya.

"Ini terjadi karena kenyataan pengelolaan keuangan di luar negeri lebih sulit daripada yang diperkirakan. Ada perbedaan signifikan antara ekspektasi pelajar dan realita dalam mengatur anggaran saat studi di luar negeri. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan finansial selama studi di luar negeri seringkali lebih besar dari yang diperkirakan," tambahnya.

Mengelola transaksi internasional memang menjadi salah satu tantangan terbesar bagi pelajar yang belajar di luar negeri. Oleh karena itu, edukasi finansial sangat penting agar pelajar dapat membuat keputusan keuangan yang lebih bijaksana saat mengirim uang ke luar negeri. Lebih dari 54 persen responden merasa khawatir dalam mengelola keuangan mereka di luar negeri.

“Masih ada kesenjangan yang signifikan dalam kesiapan pengetahuan finansial pelajar yang akan hidup di luar negeri. Sebanyak 55 persen responden yang berencana kuliah di luar negeri masih meminta bantuan atau sepenuhnya bergantung pada orang lain, terutama orang tua, dalam mengelola keuangan mereka,” jelasnya. 

Editor : Hasiholan Siahaan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network