JAKARTA, iNewsTangsel - Menteri Kebudayaan Fadli Zon baru-baru ini mengungkapkan visi ambisius untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat kebudayaan dunia. Dalam sambutannya di pembukaan Pekan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) atau Intangible Cultural Heritage (ICH) Festival 2024, Fadli Zon menekankan betapa melimpahnya kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia, yang tidak dapat ditemukan di negara lain.
"Kita melihat bahwa Indonesia ke depan harus menjadi ibu kota kebudayaan dunia," kata Fadli Zon.
Saat ini, Indonesia memiliki 2.213 warisan budaya tak benda di tingkat nasional dan 228 cagar budaya peringkat nasional. Sebanyak 13 Warisan Budaya Takbenda (WBTb) telah diakui oleh UNESCO, termasuk kesenian wayang, keris, batik, dan angklung. Dalam waktu dekat, pemerintah Indonesia berencana untuk mendaftarkan tiga warisan budaya tambahan ke UNESCO: Reog Ponorogo, alat musik Kolintang, dan pakaian kebaya.
Fadli Zon berharap bahwa pengakuan internasional dari UNESCO dapat memperkuat identitas nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Dengan pengakuan internasional, kita berharap dapat memperkuat identitas nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Fadli Zon juga menekankan bahwa Indonesia merupakan salah satu pusat peradaban tertua di dunia. Temuan arkeologi di Tanah Air menunjukkan bahwa peradaban manusia di Indonesia jauh lebih tua dibandingkan dengan negara lain. Misalnya, lukisan purba di Goa Leang Karampuang, Maros, Sulawesi Selatan, diperkirakan berusia 50 ribu tahun, lebih tua dibandingkan dengan lukisan purba di Perancis yang berusia 30 ribu tahun. Dengan kekayaan budaya dan sejarah yang luar biasa, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pusat kebudayaan dunia. Melalui inisiatif seperti ICH Festival dan pengakuan internasional dari UNESCO, Indonesia dapat memperkuat posisinya di kancah global dan merayakan warisan budayanya yang kaya.
Adapun Festival ICH 2024 diselenggarakan di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, dari 23 hingga 28 November 2024. Acara ini terbuka untuk umum dan menjadi pilihan menarik bagi para traveler yang berlibur di Yogyakarta. Festival ini tidak hanya menampilkan pertunjukan seni, tetapi juga seminar dan workshop yang melibatkan pegiat budaya, akademisi, pelajar, dan komunitas internasional. Salah satu kegiatan menarik dalam festival ini adalah workshop Batik di atas topeng, yang memberikan kesempatan bagi peserta untuk belajar langsung dari para ahli. Selain itu, festival ini juga menyuguhkan pertunjukan seni budaya, termasuk tari anak, penampilan Musik Tradisi Modern Sri Rejeki, dan pertunjukan Dagelan Yogyakarta yang melibatkan artis nasional.
Editor : Aris
Artikel Terkait