JAKARTA, iNewsTangsel - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto saat ini sedang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2), sebuah proyek ambisius yang diusung oleh Agung Sedayu Group, yang dikepalai oleh Sugianto Kusuma alias Aguan. Proyek ini seharusnya menjadi salah satu pilar pendorong pertumbuhan ekonomi, namun sejumlah permasalahan di lapangan mengakibatkan perlunya kajian ulang oleh pemerintah.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menyatakan bahwa PIK 2 menghadapi berbagai isu terkait tata ruang dan pertanahan. Menurutnya, ada ketidaksesuaian antara Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) provinsi dengan RTRW Kabupaten/Kota yang menjadi landasan proyek ini.
"PIK 2 ini RTRW-nya tidak sejalan dengan RTRW Kabupaten/Kota," ungkap Nusron saat konferensi pers di Kantor Kementerian ATR/BPN.
Masalah lebih lanjut muncul terkait dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) untuk PSN Pariwisata bernama Tropical Coastland yang berada di lokasi yang sama. Hingga saat ini, RDTR tersebut belum ditetapkan, membuat pengembangan proyek semakin terhambat. Nusron menjelaskan bahwa proyek PIK 2 juga beririsan dengan kawasan hutan lindung, di mana dari total luas 1.700 hektare, sekitar 1.500 hektare adalah kawasan yang dilindungi.
"Belum ada penurunan status dari hutan lindung menjadi hutan konversi," tegasnya.
Dua masalah utama ini berpotensi menghambat proyek yang diprediksi memerlukan investasi sebesar Rp65 triliun. Diharapkan bahwa proyek ini dapat menyerap sekitar 6.235 tenaga kerja langsung dan menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas. Meskipun nilai investasi yang tinggi dan potensi lapangan kerja yang signifikan, ketidaksesuaian regulasi dapat memperlambat kemajuan proyek.
Nusron Wahid mengonfirmasi bahwa saat ini pihaknya belum dapat menerbitkan rekomendasi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR).
"Kami sedang mengkaji apakah rekomendasi tersebut dapat diberikan, mengingat banyaknya masalah yang ada," jelasnya.
Proyek Pantai Indah Kapuk 2 juga terintegrasi dengan pembangunan infrastruktur, seperti Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg, yang diyakini akan memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi kawasan tersebut. Rencana pembukaan tahap I juga sudah disiapkan, dengan harapan akan menampilkan destinasi wisata baru, yaitu Taman Bhineka, yang direncanakan beroperasi pada kuartal ketiga tahun 2024.
Meskipun ada tantangan yang harus dihadapi, pemerintah masih memiliki harapan untuk mengoptimalkan potensi proyek ini jika semua permasalahan dapat diatasi dengan baik. Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, PIK 2 masih memiliki peluang untuk menjadi salah satu proyek unggulan yang mampu mendongkrak perekonomian nasional.
Editor : Aris
Artikel Terkait