JAKARTA, iNewsTangsel.id – Pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, kembali ramai berjualan di atas trotoar. Keberadaan PKL ini menimbulkan keluhan dari pejalan kaki dan pengendara yang merasa terganggu, karena trotoar yangseharusnya menjadi area untuk berjalan kaki kini dipenuhi dengan barang dagangan, terutama buah-buahan.
Sejumlah pedagang memanfaatkan trotoar sebagai tempat untuk meletakkan barang dagangan mereka, sementara sebagian lainnya juga menggunakan bagian jalan yang sempit, sehingga kawasan tersebut menjadi semakin padat. Kondisi ini memperburuk kemacetan di sekitar pasar, membuat suasana lalu lintas semakin tidak teratur.
Adi, seorang pedagang buah yang berjualan di trotoar, menjelaskan, "Ada jam-jam yang dibolehkan berjualan, yaitu di atas jam 15.00 WIB." Namun, meskipun ada aturan jam tertentu, keberadaan PKL yang berjualan hingga malam hari tetap menjadi masalah bagi para pengguna jalan.
Salah seorang warga sekitar, Ati, mengungkapkan keluhannya mengenai keberadaan pedagang yang menghalangi jalur pejalan kaki. "Setiap hari saya lewat sini, saya harus berhati-hati supaya tidak tersenggol pedagang yang sedang berjualan di trotoar," ujarnya, menambahkan bahwa hal ini cukup mengganggu kenyamanan pejalan kaki yang ingin melintas.
Pihak berwenang sempat melakukan upaya penertiban dengan razia oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), namun hasilnya tidak maksimal. Meskipun razia dilakukan secara berkala, banyak pedagang yang kembali berjualan di tempat yang sama, menunjukkan bahwa penertiban yang dilakukan belum efektif dalam mengatasi masalah ini.
Para pedagang mengungkapkan bahwa berjualan di trotoar merupakan pilihan karena harga sewa kios di Pasar Induk Kramat Jati yang cukup mahal. Mereka berharap pemerintah dapat memberikan solusi yang dapat memenuhi kebutuhan mereka tanpa mengganggu kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan lainnya.
Sebagai langkah ke depan, dibutuhkan perhatian lebih dari pemerintah daerah untuk mencari jalan tengah antara menertibkan keberadaan PKL dan menyediakan ruang yang memadai bagi mereka untuk berdagang. Dengan solusi yang tepat, diharapkan masalah ini dapat diselesaikan tanpa merugikan semua pihak yang terlibat.
Editor : Aris
Artikel Terkait