Senada dengan Kusmiyati, Yulianti Sri Rejeki juga turut bergabung dalam kegiatan memasak bagi para penyintas. Menurutnya, berbagi makanan kepada mereka yang membutuhkan adalah bentuk nyata dari kepedulian dan kemanusiaan.
"Karena rasa kemanusiaan. Saya kasih apa yang saya bisa kasih saja. Karena saya bisa masak, saya bantu masak buat takjil. Harapan untuk tetangga semoga ke depan rezekinya bagus. Rumah-rumah yang rusak bisa cepat diperbaiki, ada rezekinya, ada bantuan juga dari pemerintah," tutur Yulianti.
Selain menyediakan makanan berbuka dan sahur, tim DMC Dompet Dhuafa juga melakukan berbagai aksi sosial lainnya. Taqi Falsafati, Penanggung Jawab Respons Banjir Cisarua dari DMC Dompet Dhuafa, menjelaskan bahwa selain distribusi makanan, tim DMC bersama para relawan juga melakukan aksi bersih-bersih rumah warga yang terdampak banjir bandang.
"Kami bersama para relawan membersihkan rumah-rumah yang terkena aliran banjir bandang dari puing-puing dan timbunan lumpur tebal. Dan karena saat ini bulan suci Ramadan, tim juga menyediakan layanan berbuka puasa serta mendistribusikan makanan sahur bagi penyintas yang masih mengungsi di posko pengungsian," jelas Taqi.
Sejak hari pertama pasca-banjir, DMC Dompet Dhuafa telah menyalurkan berbagai bentuk bantuan, mulai dari distribusi selimut hangat, layanan dapur umum untuk menyediakan makanan sahur dan berbuka, hingga aksi bersih-bersih lingkungan dari material yang terbawa banjir. Bantuan ini sangat berarti bagi para penyintas, terutama bagi mereka yang kehilangan mata pencaharian akibat bencana ini.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait