Sekitar makam, karangan bunga berjajar rapi. Salah satunya datang dari Presiden RI Prabowo Subianto, bertuliskan, “Turut berduka cita atas Ibu Titiek Puspa.”
Di tepi liang lahat, tiga cucunya, Bondan, Dhio, dan Tuma, turun langsung untuk mengantar sang nenek ke peristirahatan terakhir. Mereka ditemani seorang petugas pemakaman, dalam suasana yang sunyi dan penuh khidmat.
Sejak malam sebelumnya, rumah duka telah menjadi lautan manusia. Para tokoh nasional dan selebritas bergiliran hadir, memberikan doa dan penghormatan terakhir. Wapres Gibran Rakabuming Raka bahkan ikut menyalatkan jenazah di Masjid Annur, Perdatam.
Tampak pula sejumlah tokoh penting lainnya. Di antaranya mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, pengusaha sekaligus mantan Menko Perekonomian Chairul Tanjung, dan deretan nama besar dunia hiburan lainnya.
Dari kalangan selebriti yang hadir melayat dan menghantarkan jenazah almarhumah Titiek Puspa di Tanah Kusir yakni Penyanyi dangdut Inul Daratista, Ariel NOAH, Vina Panduwinata, Eky Soekarno dan Syahnaz Haque, Chandra Darusman, Farhat Abas dan lainnya yang tak kuasa menahan haru bahkan tangis saat menghadiri pemakaman legenda musik dan perfilman Indonesia, Titiek Puspa.
Inul yang hadir di makam dengan busana serba putih bersama sang suami, Adam Suseno, tampak menangis saat prosesi tabur bunga di atas pusara Titiek Puspa.
“Saya sangat kehilangan karena beliau sosok guru sekaligus ibu saya juga bahkan saya merasa bukan hanya kehilangan tapi merasa ada yang hilang dalam hati saya,”ungkap Inul menangis tersedu.
Sosok penyanyi senior Vina Panduwinata juga hadir dan menyampaikan kenangannya tentang sosok Titiek Puspa yang ia sebut sebagai inspirasi besar dan sosok panutan yang memberi semangat untuk terus berkarya dan bertahan di dunia hiburan.
“Mama Ina pernah bilang ke Tante Titiek, ‘Aku bisa nggak ya sampai umur segini masih bisa menghibur?’. Dan ternyata Alhamdulillah, Mama Ina bisa melakukan itu, seperti yang beliau bilang dulu, ‘Vina, kamu akan lakukan seperti yang aku lakukan’,” katanya.
Pelantun lagi burung camar ini mengatakan, bahwa kepergian Titiek Puspa di usia 87 tahun meninggalkan duka mendalam bagi insan musik Tanah Air. Dia begitu terharu melihat banyaknya pelayat yang datang dan memberikan doa.
Lebih lanjut, Mama Ina sapaannya juga menekankan pentingnya warisan karya Titiek Puspa yang luar biasa bagi generasi penerus. Menurut dia, banyak orang belum menyadari betapa besarnya kontribusi Titiek Puspa dalam membentuk budaya seni Indonesia.
“Karya-karya beliau itu luar biasa, menjadi warisan untuk anak-anak cucu kita tentu kita semua mendoakan semoga almarhumah diberikan ketenangan dan tempat yang indah,”tuturnya.
Sebagai informasi, Lahir dengan nama asli Sudarwati pada 1 November 1937 dari pasangan Tugeno Puspowidjojo dan sang ibu Siti Mariam, Titiek Puspa sudah berkarier sejak era Presiden Soekarno, tepatnya pada 1954 dan menghasilkan ratusan karya.
Titiek Puspa mengembuskan napas terakhir pada Kamis, 10 April 2025 pukul 16.25 WIB di RS Medistra, Jakarta, di usia 87 tahun, akibat pendarahan otak di sisi kiri kepala.
Menurut keluarga, sebelum dilarikan ke rumah sakit, ia masih sempat menyelesaikan syuting untuk tiga episode program televisi. Dedikasinya tak pernah padam, bahkan di ujung usia.
Sejumlah karya lagu itu terus dikenang dan masih familier di telinga pencinta musik masa kini, seperti Kupu-Kupu Malam, Apanya Dong, Selamat Malam, Gang Kelinci, Cinta, Marilah Kemari, Burung Kakaktua, Dansa Yo Dansa, hingga Jatuh Cinta.
Kepergian Titiek Puspa bukan sekadar kehilangan bagi industri musik. Ia adalah pelita yang menerangi banyak jalan sebagai penyanyi, penulis lagu, aktris, dan teladan lintas generasi. Warisannya abadi dalam lagu, cerita, dan kenangan jutaan orang. Selamat jalan, Ibu Titiek Puspa. Karya dan contoh hidupmu akan terus menggema di hati bangsa.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait