JAKARTA, iNewsTangsel.id - Taman Safari Indonesia (TSI) buka suara terkait laporan sejumlah mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) yang mengaku mengalami kekerasan dan eksploitasi selama bekerja. Kasus ini mencuat usai video pengakuan para eks pemain yang mengadu ke Kementerian Hukum dan HAM viral di media sosial. Dalam audiensi yang diterima langsung Wakil Menteri HAM, Mugiyanto, mereka menyebut pernah mengalami pemasungan hingga penyetruman di bagian sensitif.
Merespons hal tersebut, Head of Media and Digital TSI Group, Finky Santika Nh menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki hubungan apa pun—baik secara hukum maupun bisnis—dengan para eks pemain sirkus tersebut.
“TSI Group adalah badan usaha independen yang tidak terafiliasi dengan pihak yang dimaksud,” ujar Finky kepada iNewsTangsel, Jumat (18/4/2025).
Ia menyebut, meski ada penyebutan nama individu dalam audiensi tersebut, hal itu merupakan persoalan pribadi yang tidak berkaitan dengan institusi TSI secara kelembagaan. “Kami berharap nama dan reputasi kami tidak dikaitkan dengan permasalahan yang tidak menjadi tanggung jawab kami, apalagi tanpa bukti yang jelas,” tegasnya.
Finky menambahkan, selama lebih dari empat dekade, TSI selalu menjunjung tinggi prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG), taat hukum, dan beretika dalam menjalankan bisnis. Fokus utama mereka, kata dia, tetap pada konservasi, edukasi, serta pelayanan publik.
Menutup pernyataannya, Finky mengimbau masyarakat untuk tetap bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di ruang digital. “Jangan mudah terpengaruh oleh konten yang tidak memiliki dasar fakta maupun keterkaitan yang jelas,” pungkasnya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait