JAKARTA, iNewsTangsel.id-Semua pandangan umat dunia terutama penganut agama Katolik saat ini sedang tertuju pada kapel Sistina dimana Kapel Sistina adalah kapel kepausan yang terletak di lingkungan Istana Apostolik, Vatikan.
Kapel sistina akan menjadi lokasi konklaf dan saksi bisu, yakni sebuah ritual untuk memilih Paus baru dalam Gereja Katolik dunia.
Pemilihan Paus baru dilakukan setelah Paus Fransiskus meninggal dunia pada 21 April 2025 lalu, dan dijadwalkan berlangsung pada 7 Mei 2025 di Kapel Sistina.
Kapel Sistina didirikan pada tahun 1473 sampai 1481 oleh arsitek Giovanni dei Dolci untuk Paus Sixtus IV Meski proyek besar Kapel Sistina dimulai pada tahun 1473, intervensi rekonstruksi yang sebenarnya dimulai pada 1477 dan berlangsung sekitar 4 tahun.
Kapel Sistina merupakan bangunan bata sederhana dengan memiliki enam jendela melengkung di masing-masing dua dinding utama (atau samping) dan langit-langit berkubah seperti tong.
Pada masa lalu, Kapel Sistina digunakan untuk upacara istana kepausan yang dihadiri oleh tokoh-tokoh penting kota tersebut. Namun sejak 1878, Kapel Sistina telah menjadi tempat berlangsungnya Konklaf, yaitu majelis yang memilih Paus baru.
Konklaf hanya diadakan jika Paus meninggal dunia atau mengundurkan diri karena alasan pribadi. Para kardinal akan berkumpul di Kapel Sistina untuk memilih Paus baru.
Kantor berita Vatikan, Vatican News, pada Rabu (7/5) membagikan sejumlah foto yang mengungkap persiapan konklaf. Nantinya, konklaf akan dilakukan di Kapel Sistina.
Berdasarkan foto yang posting, terlihat satu ruangan di Kapel Sistina sudah disusun sedemikian rupa untuk kardinal berkumpul dan memberikan hak suaranya kepada kardinal yang dinilai dapat menjadi paus berikutnya.
Meja dan kursi disusun dengan letter U. Di atas meja sudah ada papan nama hingga kertas. Kemudian, ada juga bola berwarna putih kecil yang diberi nomor sesuai dengan jumlah kardinal yang hadir.
Dalam kapel Sistina, ada satu ruangan lain yang disebut Ruangan Air Mata (Room of Tears). Ini adalah ruangan kecil di samping Kapel Sistina, di mana paus terpilih akan mengenakan jubah kepausan putih untuk pertama kalinya.
Menariknya, pada bagian luar kapel tidak dihiasi, tetapi dinding dan langit-langit bagian dalamnya dihiasi dengan lukisan dinding karya banyak maestro Renaisans Florence (Firenze).
Pada Lukisan dinding di dinding samping kapel dilukis dari tahun 1481 hingga 1482. Di dinding utara terdapat enam lukisan dinding yang menggambarkan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Kristus.
Pada dinding selatan terdapat enam fresko lain yang menggambarkan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Musa. Di atas karya-karya ini, fresko-fresko kecil di antara jendela-jendela menggambarkan berbagai paus.
Untuk acara seremonial besar, bagian terendah dari dinding samping ditutupi dengan serangkaian permadani yang menggambarkan peristiwa dari Injil dan Kisah Para Rasul.
Karya seni terpenting, dan cukup populer, di Kapel Sistina adalah lukisan dinding Renaisans karya Michelangelo yang ada di langit-langit dan dinding barat belakang altar.
Lukisan dinding di langit-langit, yang secara kolektif dikenal sebagai Langit-langit Sistina, dipesan oleh Paus Julius II pada 1508 dan dilukis oleh Michelangelo hingga 1512.
Sementara itu, sebelumnya Vatikan telah memutus sinyal telepon selama konklaf berlangsung kecuali di Lapangan Santo Petrus.
Tak hanya itu, Camerlengo Kardinal Kevin Farrell juga telah mengambil sumpah kerahasiaan pejabat hingga staf yang akan terlibat selama penyelenggaraan Vatikan.
Uskup Keuskupan Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Harjoatmodjo juga termasuk dari 133 kardinal seluruh dunia yang hadir memberikan suara dan berhak dipilih menjadi Paus baru karena statusnya sebagai Kardinal Elektor.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait