PAMULANG, iNewsTangsel.id - Suasana di RSU Pamulang, Kota Tangsel, memanas. Ketegangan terjadi antara PT Bangsawan Cyberindo Indonesia (BCI) dan Ormas Pemuda Pancasila terkait pengelolaan lahan parkir rumah sakit yang selama ini dijalankan secara swadaya.
Konflik ini muncul ke permukaan pada Rabu (21/5/2025), saat PT BCI—yang mengklaim telah memenangkan lelang resmi dari RSU Tangsel—berupaya mengambil alih operasional parkir dengan memasang sistem palang otomatis (barrier gate). Namun, langkah tersebut langsung ditentang oleh pihak ormas yang merasa tidak pernah diajak bicara.
“Kami sudah lama kelola parkir di sini. Warga sekitar juga ikut terlibat, hasilnya kembali ke masyarakat. Tapi tiba-tiba datang sistem baru tanpa pemberitahuan apa pun,” ujar Subi, perwakilan Pemuda Pancasila.
Adu argumen tak terhindarkan. Ketegangan nyaris berubah jadi bentrokan. PT BCI menegaskan mereka memiliki dasar hukum yang sah untuk mengelola lahan tersebut.
“Kami menang lelang senilai Rp 250 juta untuk tiga tahun. Dokumen lengkap, semua sesuai prosedur. Tapi kami belum bisa jalankan operasional karena masih diadang,” ujar salah satu perwakilan PT BCI yang enggan disebut namanya.
Lahan yang disengketakan itu cukup luas, sekitar 2.782 meter persegi, dengan kapasitas ratusan kendaraan. Selama ini, tarif parkir dipatok Rp3.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil.
Sebelum ada pengelolaan resmi, area parkir dikelola oleh kelompok masyarakat dan ormas, yang juga bertugas menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan RS.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak RSU Tangsel belum memberikan pernyataan meskipun telah dihubungi.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait