Dia mengungkapkan, animo pelaku UMK terhadap program ini pun melampaui ekspektasi. Dari target awal 1.000 peserta, tercatat 1.984 UMK dari berbagai wilayah telah mendaftar. UMK ini merupakan binaan kementerian, pemda, BUMN, dan mitra pendamping lainnya.
“Program ini akan memberikan pendampingan komprehensif bagi UMK, mulai dari penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI), fasilitasi sertifikasi, hingga pengurusan izin edar dan pendaftaran merek.
Tak hanya itu, peserta juga dibekali pemahaman tentang sertifikasi halal, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), serta strategi masuk ke dalam e-Katalog LKPP,” terangnya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga menghadirkan sesi success story dari pelaku UMK yang telah berhasil menerapkan standar dan menembus pasar ekspor. Bahkan, ada pelatihan digitalisasi dan pemasaran membantu UMK untuk bisa bersaing di marketplace dan ritel modern.
“Kami ingin membekali UMKM dengan rasa percaya diri dan pemahaman standar yang kuat. Ini bukan hanya tentang bertahan, tapi tumbuh dan melesat,” tegas Kristianto.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait