JAKARTA, iNewsTangsel.id - Dalam beberapa tahun terakhir, dinamika ekonomi global yang penuh ketidakpastian terus memengaruhi berbagai sektor industri di Indonesia, termasuk industri asuransi. Perubahan nilai tukar, tekanan inflasi, dan pergeseran perilaku konsumen menjadi tantangan yang mendorong pelaku industri untuk beradaptasi dan merumuskan strategi baru guna menjaga keberlangsungan bisnis.
Industri asuransi nasional pun menunjukkan ketahanan di tengah tekanan tersebut. Salah satu indikatornya terlihat dari tren pertumbuhan premi dan kinerja keuangan sejumlah perusahaan asuransi. Digitalisasi juga menjadi langkah strategis yang banyak diambil untuk mendorong efisiensi dan memperkuat operasional.
Di tengah lanskap yang terus berubah, PT Asuransi Raksa Pratikara mencatat sejumlah pencapaian keuangan pada tahun 2024. Memasuki tahun ke-49 sejak berdiri, perusahaan ini membukukan kenaikan premi bruto sebesar 1,73 persen—dari Rp998,988 miliar pada 2023 menjadi Rp1,016 triliun.
Selain itu, hasil underwriting tercatat meningkat 4,59 persen, naik dari Rp276,222 miliar menjadi Rp288,892 miliar. Dari sisi ekuitas, perusahaan mengalami pertumbuhan sebesar 9,94 persen, dari Rp706,430 miliar menjadi Rp776,677 miliar.
Kinerja keuangan tersebut turut ditopang oleh tingkat Risk-Based Capital (RBC) yang tetap berada di atas ketentuan minimum regulator. Pada 2024, RBC perusahaan tercatat sebesar 374,15 persen, menunjukkan kemampuan menjaga stabilitas keuangan di tengah dinamika pasar.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait
