“Angka-angka itu bukan statistik, melainkan representasi dari penderitaan manusia nyata. Pernyataan yang mengecilkan tragedi ini adalah bentuk pengabaian terhadap luka kemanusiaan bangsa sendiri,” tambahnya.
Sebagai organisasi lintas agama yang menjunjung nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan, DPP BERANI menyerukan agar para pejabat negara dan pemangku kepentingan bersikap lebih bijak dalam menyikapi tragedi masa lalu. Ia menegaskan bahwa tanggung jawab moral dan sejarah tidak boleh dikaburkan demi kepentingan sesaat.
“Pengingkaran bukan jalan menuju rekonsiliasi. Hanya dengan kejujuran dan pengakuan atas derita korban, bangsa ini bisa benar-benar sembuh dan melangkah ke depan sebagai bangsa yang beradab,” pungkas Lorens.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait
