Tarian Jiwa Jawa Suguhkan Nuansa Spiritualitas di Festival Tridaya Mandala Borobudur 2025

Denny Pohan
Festival Tridaya Mandala Borobudur 2025

MAGELANG, iNewsTangsel.id – Pertunjukan Tarian Jiwa Jawa berhasil mencuri perhatian pengunjung Festival Tridaya Mandala Borobudur 2025. Digelar di pelataran Taman Lumbini, kawasan Candi Borobudur, tarian ini menghadirkan nuansa spiritual dan nilai-nilai budaya Jawa yang menyentuh hati.

Pertunjukan yang berlangsung pada hari terakhir festival, Rabu (25/6/2025), menjadi salah satu penampilan paling dinantikan. Musik gamelan dan tembang Jawa mengiringi gerak pelan nan penuh makna dari para penari, menciptakan suasana yang hening namun mendalam.

Menurut tim kreatif, Tarian Jiwa Jawa bukan sekadar hiburan, melainkan bentuk ekspresi jiwa melalui gerak. “Kami ingin menyuarakan kembali nilai-nilai kearifan lokal Jawa. Bahwa gerak tubuh bisa menjadi bahasa untuk menyampaikan pesan batin dan hubungan manusia dengan alam,” ujarnya.

Tarian Jiwa Jawa menggabungkan unsur tari klasik seperti bedhaya dan srimpi, namun dibawakan dengan sentuhan modern. Setiap gerakannya sarat simbol dan mengajak penonton merenung. Tarian ini menggambarkan perjalanan manusia dari lahir, mencari jati diri, hingga kembali menyatu dengan semesta.

Makna mendalam dari tarian ini terinspirasi dari falsafah Jawa sangkan paraning dumadi, yang berbicara tentang asal-usul dan tujuan akhir hidup manusia. Bukan hanya soal estetika, namun juga soal kesadaran diri dan spiritualitas.

Digelarnya pertunjukan ini di kawasan Candi Borobudur memberikan kesan sakral yang kuat. Apalagi Festival Tridaya Mandala tahun ini mengangkat tema besar “Spiritualitas, Budaya, dan Ekologi”.

Edi Wibowo, moderator acara yang juga pengamat seni pertunjukan, menyebut Tarian Jiwa Jawa sebagai bentuk doa dalam gerak. “Bukan sekadar tari, ini menyentuh. Penonton tidak hanya melihat, tapi ikut merasakan,” ujarnya.

Banyak penonton terlihat larut dalam suasana pertunjukan. Ada yang terdiam, ada pula yang terharu hingga menitikkan air mata karena merasa disentuh secara emosional.

Sebelum tampil di Borobudur, Tarian Jiwa Jawa sudah tampil di beberapa panggung internasional dan mendapat apresiasi positif. Namun penampilan di Festival Tridaya Mandala dianggap paling spesial karena menyatu dengan alam dan sejarah.

Festival ini menjadi ruang penting untuk menyuarakan kembali tradisi dan budaya lokal yang berpadu dengan isu global. Di tengah arus modernisasi, Tarian Jiwa Jawa menjadi pengingat bahwa budaya tradisional masih sangat relevan dan bisa menyentuh siapa saja. (*)
 

Editor : Aris

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network