JAKARTA, iNewstangsel - Asosiasi Genomik Indonesia (AGI) menggelar AGI Summit 2025 untuk mempercepat adopsi teknologi genomik dalam layanan kesehatan dan ketahanan pangan. Kegiatan ini menjadi wadah strategis bagi pemangku kepentingan untuk berkolaborasi memajukan riset dan aplikasi genomik di Tanah Air.
Ketua Umum AGI Ivan Sini menegaskan, AGI Summit 2025 merupakan kelanjutan dari komitmen dua tahun terakhir dalam mempopulerkan genomik.
"Ini langkah penting untuk menyatukan pemerintah, industri, dan akademisi dalam memanfaatkan genomik demi kehidupan yang lebih baik," ujarnya di Jakarta, Sabtu (3/8/2025).
Kegiatan yang mengusung tema "Genomics Local Impact: Improving Efficiency for Health and Food Security" ini berfokus pada solusi berbasis data genetik untuk efisiensi layanan kesehatan. Peserta diajak melihat studi kasus nyata bagaimana genomik meningkatkan akurasi diagnosis dan efisiensi biaya.
Teknologi genomik kini lebih terjangkau dan mudah diakses berkat dukungan infrastruktur pemerintah. Ivan Sini, yang juga Dekan FK IPB, menyoroti inisiatif Kemenkes dalam membangun ketahanan kesehatan berbasis genomik sebagai terobosan revolusioner.
Momen puncak summit ditandai dengan penandatanganan MoU antara FK IPB dan BB Binomika untuk optimalisasi tes genomik. Kerja sama ini diharapkan memperluas pemanfaatan genomik dalam diagnosis presisi dan terapi personalisasi.
"Genomik bukan lagi teknologi masa depan, tapi kebutuhan sekarang. Dengan kolaborasi, Indonesia bisa setara dengan negara maju dalam layanan kesehatan berbasis gen," tegas Sini. AGI berkomitmen terus mendorong riset dan edukasi publik.
Kegiatan ini menurut Sini menjadi bukti bahwa genomik adalah kunci transformasi kesehatan Indonesia. Masyarakat diajak memahami potensinya melalui kampanye edukasi yang masif di seluruh lapisan.
Editor : Aris
Artikel Terkait