Menyusuri Lembah Perbukitan, Ustaz Sya'ban Rutin Mengajar Anak-Anak Tauhid di Pulau Samosir Sumut

Elva Setyaningrum
Ustaz Muhammad Sya'ban dalam menebar dakwah Islam di Desa Tambun Sungkean, Kecamatan Onan Runggu, Pulau Samosir, Sumut. Foto: Ist

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Medan terjal dan jarak yang jauh tak menjadi penghalang bagi Ustaz Muhammad Sya'ban dalam menjalankan tugas dakwahnya di Pulau Samosir, Sumatera Utara. Setiap hari, dai pemberdaya ini harus menempuh hingga 30 kilometer melintasi perbukitan, lembah, hingga permukiman terpencil untuk memberikan pendidikan agama kepada komunitas Muslim yang tersebar di tiga kecamatan.

Di wilayah yang mayoritas penduduknya beragama Kristen, akses terhadap pendidikan agama Islam sangat terbatas. Minimnya jumlah masjid dan ketiadaan lembaga pendidikan Islam membuat anak-anak Muslim sulit mendapatkan pengetahuan dasar agama.

“Jumlah kami sangat sedikit di sini. Anak-anak tidak punya tempat belajar agama. Bahkan untuk kebutuhan pokok yang halal pun sulit ditemukan,” ungkap Ustaz Sya’ban saat ditemui di salah satu titik pengajian, Selasa (5/8/2025).

Selain harus berjalan kaki melewati hutan dan jalan berbatu, ia juga menghadapi tantangan lain seperti larangan penggunaan pengeras suara serta gangguan anjing liar di sepanjang perjalanan.

Di Desa Tambun Sungkean, Kecamatan Onan Runggu, Ustaz Sya’ban secara rutin membina pengajian ibu-ibu pada siang hari dan bapak-bapak di malam hari, dengan jumlah jamaah mencapai 40 orang. Sementara pada sore hari, sekitar 20 anak-anak mengikuti kelas tauhid yang ia ajarkan.

Sulaeman, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Waspada Sumatera Utara, menyebut bahwa program dakwah dan pemberdayaan di Samosir berjalan di tengah berbagai keterbatasan. "Kami telah mengurus berbagai perizinan, namun pelaksanaan program di lapangan tetap menghadapi tantangan. Karena itu, kami terus menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah dan berbagai instansi untuk memperluas jangkauan bantuan,” katanya.

Pulau Samosir sendiri memiliki luas sekitar 640 km persegi dan berada di ketinggian 950 hingga 1.685 meter di atas permukaan laut. Dengan mayoritas penduduk berasal dari suku Batak Toba, wilayah ini terdiri dari 9 kecamatan dan 121 desa.

Di tengah realitas sebagai minoritas, perjuangan seperti yang dilakukan Ustaz Sya’ban menjadi gambaran nyata semangat pengabdian tanpa pamrih demi menjaga dan menanamkan nilai-nilai keagamaan bagi generasi muda di daerah pelosok.

Editor : Hasiholan Siahaan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network