JAKARTA, iNewstangsel - Dua siswa kakak beradik Indonesia mencatat sejarah gemilang dengan meraih medali emas di Kompetisi Robotik Internasional (IYRC 2025) di Korea Selatan. Muhammad Sattar Arrayyan dan Altamis Badiuz Jadallah sukses menjuarai kategori Senior Creative Design, mengalahkan peserta dari 20 negara.
Kemenangan ini membuktikan bahwa talenta muda Indonesia tidak kalah dengan inovator global. Prestasi dua siswa dari tim Garuda Muda Roboteam di Cheonan ini merupakan puncak dari serangkaian kesuksesan mereka sejak kompetisi regional di Malaysia bulan Juni lalu.
Sebelum tampil di Korea, duo siswa Nurul Fikri Boarding School ini telah menyabet medali perak di IYRC ASEAN 2025 Malaysia, menunjukkan konsistensi performa di level internasional. Tak puas hanya di robotik, mereka juga menjadi perwakilan pertama Indonesia yang diundang khusus sebagai pemain VIP di Global Drone Sports Competition Korea.
"Kami mendapat kehormatan mengikuti pelatihan eksklusif langsung dari penyelenggara," cerita Altamis tentang pengalaman unik di kategori Drone Basketball, dalam keterangannya, Selasa (12/8/2025). Prestasi mereka terus berlanjut di FIRA Robo World Cup 2025, kompetisi robotik tertua di dunia.
Prestasi ini membuktikan bahwa kolaborasi dan passion di bidang teknologi mampu menghasilkan pencapaian luar biasa. "Semangat juang dan kreativitas menjadi kunci kesuksesan kami," tambah Muhammad Sattar.
Capaian mereka bukan sekadar koleksi medali, tapi bukti nyata kemajuan pendidikan sains-teknologi Indonesia. Tim Garuda Muda berhasil memadukan keterampilan teknik, inovasi desain, dan strategi cerdas di kompetisi bergengsi dunia.
Editor : Aris
