JAKARTA, iNewsTangsel.id - Beredarnya informasi, terkait galon polikarbonat (PC) berbahaya bagi ibu hamil sempat bikin resah. Namun, sejumlah pakar kesehatan di Indonesia dan berbagai otoritas pangan dunia memberikan fakta yang sebenarnya. Air mineral dari galon PC, aman dikonsumsi. Bahkan, air mineral penting untuk menunjang kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, air mineral berkualitas mengandung kalsium, magnesium, natrium, dan selenium. Kalsium berperan penting bagi pertumbuhan tulang janin. Sedangkan, magnesium membantu mencegah hipertensi yang berisiko memicu kelahiran prematur.
“Air mineral tak hanya berfungsi sebagai pelepas dahaga, tetapi juga sumber nutrisi penting bagi tubuh, terutama bagi ibu hamil dan menyusui. Apalagi, air itu dari sumber berkualitas yang mengandung mineral esensial,” katanya di Jakarta, Kamis (2/10/2025).
Sementara itu, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. H. Muh. Natsir Nugroho, Sp.OG, M.Kes menjelaskan, kesehatan janin lebih dipengaruhi oleh pola makan seimbang dan kondisi kesehatan ibu dibandingkan dengan kemasan air minum.
“Yang terpenting, ibu hamil menjaga asupan gizi lengkap seperti protein, karbohidrat, lemak, serta memastikan minum air yang bersih. Air dari galon polikarbonat aman dikonsumsi,” tegasnya.
Dia mengungkapkan, faktor kesehatan ibu, seperti diabetes dapat berdampak signifikan pada janin. “Jika ibu dengan diabetes tidak mengontrol pola makan, risiko bayi lahir obesitas hingga 6–6,5 kilogram bisa terjadi,” katanya.
BPOM juga sudah menetapkan ambang batas maksimum migrasi BPA dari kemasan. Hasil uji laboratorium terhadap sejumlah sampel galon air minum dalam kemasan (AMDK) menunjukkan sebagian besar jauh di bawah batas aman.
Hal senada juga ditegaskan berbagai otoritas pangan dunia. Salah satunya, US FDA (Food and Drug Administration), penggunaan polikarbonat dalam kemasan makanan dan minuman masih berada dalam batas aman.
“Tingkat BPA yang terdeteksi dari kontak dengan pangan jauh di bawah ambang batas keamanan,” tulis FDA di laman resminya.
Editor : Elva Setyaningrum
Artikel Terkait
