JAKARTA, iNewsTangsel - Maraknya kasus gagal bayar pinjaman online (pinjol) menjadi ancaman serius bagi stabilitas keuangan masyarakat Indonesia. Menurut sejumlah data per Juni 2025 terungkap total outstanding pinjol melonjak 25,06% year-on-year hingga Rp83,52 triliun, sementara tingkat gagal bayar mencapai 2,85%.
Situasi ini semakin parah karena satu individu sering terjebak dalam puluhan pinjaman sekaligus dari berbagai platform digital. Laporan OJK menunjukkan rata-rata satu orang bisa memiliki lebih dari 40 pinjaman online, yang membebani penghasilan dan mengancam kesejahteraan jangka panjang.
Di tengah krisis finansial ini, platform finansial FLIN hadir menawarkan solusi inovatif untuk karyawan bergaji tetap yang terjerat utang berlipat. Sebagai perusahaan konsultan keuangan bersertifikat ISO 27001 dengan izin KOMDIGI, platform ini menawarkan program dana talangan terdepan untuk menggabungkan semua utang menjadi satu cicilan ringan.
Program konsolidasi utang ini mencakup pelunasan kartu kredit, paylater, pinjol, dan Kredit Tanpa Agunan (KTA) dengan tenor fleksibel serta bunga kompetitif. Pendekatan berbasis teknologi ini memastikan proses cepat dan aman, membantu ribuan orang lepas jerat utang tanpa ribet birokrasi.
"Banyak klien datang dengan utang di lebih dari tiga bank dan pinjol, di mana cicilan sudah melebihi penghasilan bulanan mereka," ungkap Aman Kumar, Founding Member Product and Marketing FLIN, dalam keterangannya, Kamis (9/10/2025).
Kehadiran platform finansial digital ini membawa angin segar di industri keuangan digital Indonesia yang sedang bergolak. Dalam sembilan bulan terakhir, perusahaan yang didukung investor AS dan India ini telah menyalurkan lebih dari 300 dana talangan serta 5.000 sesi konsultasi utang.
Prestasi FLIN terbukti dari tingkat kepuasan klien mencapai 98%, dengan 100% merasakan bantuan finansial nyata. Rating 4.8 di Google dan success story di situs resmi FLIN menjadi bukti nyata bagaimana konsolidasi utang mengubah hidup banyak orang.
"Kami bantu melalui edukasi finansial dan program dana talangan, sehingga mereka bisa lepas jerat utang dengan tenang," ujar Aman Kumar.
Pendekatan empati dan teknologi tak hanya fokus pada pelunasan utang sementara, tapi juga membangun fondasi finansial sehat jangka panjang. Setiap klien didampingi tim profesional yang memberikan edukasi mendalam, memastikan literasi finansial meningkat dan mencegah jebakan utang di masa depan.
Editor : Aris