Beasiswa Biaya Hidup untuk Kuliah, Ringankan Beban Anak Petani Kopi

Elva
Penyerahan simbolis beasiswa biaya hidup untuk anak petani kopi di Indonesia. Foto Elva

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor pertanian terus diupayakan melalui perluasan akses pendidikan bagi anak-anak petani. Dalam momentum peringatan Hari Kopi Sedunia, kesejahteraan keluarga petani kopi mendapat perhatian. Salah satunya diberikan TOP Coffee, melalui program beasiswa biaya hidup (living cost) bagi mahasiswa dari keluarga petani kopi yang tengah menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

“Dengan beasiswa ini, kami ingin membantu sejumlah anak petani kopi di Indonesia untuk menyelesaikan pendidikan tinggi tanpa terbebani masalah ekonomi,” kata Marketing Manager TOP Coffee, Thomas Michael Hermawan saat Grand Final TOP GenZation 2.0 Jakarta, Sabtu (11/10/2025). 

Menurutnya, program ini untuk memastikan keberlanjutan pendidikan generasi muda yang memiliki potensi akademik. Selain itu, sebagai bentuk dukungan terhadap pemerataan akses pendidikan dan peningkatan kesejahteraan keluarga di sektor pertanian. 

“Bantuan ini menjadi penting, karena sebagian besar keluarga petani masih menghadapi keterbatasan ekonomi dan akses terhadap pendidikan tinggi. Beasiswa ini juga sebagai bentuk penghargaan kami terhadap pihak yang terlibat di industri kopi,” terangnya.

Dia menilai, pendidikan bagi anak petani memiliki peran strategis dalam regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian, khususnya industri kopi yang menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia. Dengan meningkatnya keterlibatan generasi muda berpendidikan di sektor ini, diharapkan lahir inovasi dan pengelolaan yang lebih modern dalam rantai produksi hingga pemasaran hasil kopi.

“Melalui dukungan pendidikan, anak-anak petani diharapkan tidak hanya menjadi penerus profesi orang tua mereka, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mampu membawa industri kopi ke arah yang lebih berkelanjutan dan berdaya saing,” paparnya. 

Dia menjelaskan, beasiswa biaya hidup ini diberikan kepada tiga mahasiswa dari keluarga petani kopi yang telah lolos seleksi berdasarkan latar belakang ekonomi dan prestasi akademik. 

“Program tersebut diharapkan dapat memberi dorongan nyata bagi anak-anak petani agar mampu melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi,” tegasnya. 

Salah satu dari tiga anak petani kopi yang terpilih mendapat beasiswa, Elsye Giovani. Ia adalah anak petani kopi dari Sumatera Selatan yang kini menempuh pendidikan di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Jawa Timur.

Elsye mengaku, beruntung mendapat bantuan beasiswa biaya hidup. Bantuan tersebut menjadi penyelamat di tengah keterbatasan ekonomi keluarganya. Selain itu juga, jadi penopang utama keberlanjutannya menempuh pendidikan.

“Pastinya saya sangat senang dan bersyukur sekali karena biaya ini bisa membantu ekonomi saya. Apalagi, untuk anak rantau yang sering tidak enak hati saat meminta biaya kost kepada orang tua di kampung. Amanah ini tidak akan saya sia-siakan,” ujar Elsye. 

Dia menerangkan, beasiswa ini bukan sekadar bantuan ekonomi, tetapi juga pengakuan atas perjuangan keluarga petani kopi yang telah berkontribusi besar pada perekonomian Indonesia.

“Harapan saya, ke depan akan lebih banyak anak-anak petani lain yang bisa merasakan kesempatan seperti ini. Sehingga beasiswa ini bisa menjadi bukti untuk motivasi mereka melanjutkan pendidikan dan berkontribusi bagi kemajuan daerah asal,” tutup Elsye.

Editor : Elva Setyaningrum

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network