JAKARTA, iNewsTangsel.id - Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang semakin meningkat di tengah situasi ekonomi tak pasti dan biaya hidup yang terus naik. Sehingga prioritas masyarakat pun bergeser dan tertarik terhadap produk asuransi yang tidak hanya memberikan perlindungan jiwa, tetapi juga peluang untuk mengembangkan aset melalui investasi.
Di tengah situasi ekonomi yang masih penuh tantangan, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia meluncurkan produk baru berbasis asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI), yakni Manulife Dynamic Smart Assurance (MDSA). Produk ini menawarkan kombinasi proteksi dan investasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern yang aman secara finansial dan tetap produktif dalam mengelola aset.
“Masyarakat kini menuntut solusi finansial yang lebih fleksibel. Produk ini bisa menjadi jawaban atas meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap keamanan finansial di tengah biaya hidup yang terus naik dan pasar yang tidak menentu,” kata Wakil Presiden Direktur & Deputy CEO Manulife Indonesia, Novita Rumngangun, di Jakarta, Senin (20/10/2025).
Sementara itu, Chief Economist and Investment Specialist, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Katarina Setiawan menambahkan, pengelolaan investasi secara aktif di tengah kondisi ekonomi global yang belum stabil menjadi penting. Apalagi, dengan diversifikasi dan strategi pengelolaan yang cermat menjadi kunci menjaga stabilitas aset.
“Dalam situasi global yang penuh ketidakpastian, pendekatan investasi yang terdiversifikasi dan dikelola secara profesional dapat membantu investor menghadapi perubahan pasar,” ungkap Katarina.
Dia menjelaskan, turunnya suku bunga global dan stabilitas nilai tukar di negara berkembang, seperti Indonesia turut membuka peluang bagi pertumbuhan investasi. Pemerintah juga diperkirakan akan tetap menjaga daya beli masyarakat dan likuiditas untuk menopang ekonomi nasional.
“Melalui berbagai inovasi, industri asuransi di Indonesia menunjukkan transformasi menuju pendekatan yang lebih adaptif, digital, dan berorientasi pada kebutuhan nasabah. Bukan hanya menjual perlindungan, tetapi juga membangun kesadaran finansial agar masyarakat lebih siap menghadapi tantangan ekonomi masa depan,” paparnya.
Editor : Elva Setyaningrum
Artikel Terkait