JAKARTA,iNewsTangsel.id-Film layar lebar terbaru rumah produksi Cahaya Pictures dan BASE Entertainment, berkolaborasi dengan PK Films, Arendi, Laspro, IFI Sinema, dan Anami Films genre horor komedi berlatar dengan fenomena ritual mistik yang dilakukan masyarakat daerah pesisir Jawa diberi judul Pesugihan Sate Gagak.
Film bertema horor ini mengangkat kisah ritual mistik dengan nama sama dan kerap dilakukan di daerah pesisir pantai Utara (Pantura) namun dengan manis dibalut komedi horor super ringan lewat kekonyolan aksi 3 bintang utamanya Ardit Erwandha (Anto), Yono Bakrie (Dimas) dan Benidictus Siregar (Indra) yang tentunya menjadi obat penghilang stres dan membuat penonton tertawa.
"Ini bukan mitos, tapi sebuah ritual yang sering dilakukan oleh orang-orang yang berada di Jawa, kebetulan saya hidup di Pantura dan pesugihan sate gagak ini sering dilakukan oleh orang-orang di daerah-daerah pinggiran Jawa Barat, Jawa Tengah itu, terus ke daerah Pantura, habis itu sampai ke Jawa Timur, bahkan sampai ke Selatan Jawa," kata Penulis Skenario film Pesugihan Sate Gagak, Nuugro Agung, dalam konferensi pers di Jakarta, baru baru ini.
Nuugro Agung mengatakan, bahwa ritual mistik itu kerap dilakukan di untuk mendapatkan kekayaan secara instan melalui bantuan makhluk gaib. Dalam implementasinya, pelaku pesugihan membakar sate dengan daging burung gagak dan membacakan mantra untuk mendatangkan makhluk gaib.
"Di sana memang banyak banget orang-orang yang sudah kepepet butuh uang banget, nggak tau lagi mau ngapain untuk memenuhi kebetulan, dan akhirnya salah jalan dengan melakukan pesugihan sate gagak. Sebetulnya pesugihan ini hanya salah satunya saja, karena masih banyak hal-hal yang lainnya (ritual mistik) yang ada di sana. Bahkan ada sebuah ritual yang bisa memunculkan nomor togel," ungkap Nuugro.
Pengalaman menjadi pemeran utama kekuatan film ini bertumpu pada tiga komika ternama: Ardit Erwandha, Yono Bakrie, dan Benedictus Siregar yang berperan sebagai Trio Gagak. Untuk pertama kali, ketiganya tampil sebagai pemeran utama dalam satu film layar lebar.
Kekonyolan yang dihadirkan 3 pemain utama ini dalam melakukan adegan tak biasa seperti ritual telanjang, hantu-hantu ketagihan, dan kekacauan absurd di warung sate menjadi sumber yang akan memancing tawa penonton sepanjang film.
Alhasil, chemistry alami dari ketiganya ini memunculkan dinamika persahabatan yang cair dan komedi yang spontan membuat setiap adegan terasa hidup, lucu, sekaligus hangat di tengah absurditas cerita.Terlebih beradu akting dengan kondisi telanjang menjadi tantangan tersendiri bagi para pemain.
“Berakting komedi sudah biasa saya lakukan di film-film sebelumnya, tapi berakting komedi sekaligus horor sambil telanjang, sepertinya cuma akan terjadi di film ini,” ujar Ardit Erwandha, pemeran Anto seraya menekankan ini jadi tantangan sekaligus keluar dari zona nyaman yang jadi bentuk totalitas dan keseriusan sebagai aktor.
Yono Bakrie menambahkan bahwa ini adalah kesempatan langka baginya untuk dipercaya sebagai pemeran utama. Sebelumnya, ia lebih sering tampil sebagai pemeran pendukung atau cameo. Dia juga mengakui bahwa cerita film ini sangat dekat dengan pengalaman hidupnya di masa lalu.
“Nyari duit susah itu memang benar adanya. Sebelum merantau ke Jakarta, saya pernah mengalami berbagai kesulitan ekonomi dan harus membantu orang tua agar bisa bertahan hidup. Kedekatan saya dengan cerita ini sangat membantu saya dalam mendalami karakter Dimas”, kata Yono.
Sementara itu, Benidictus Siregar mengakui bahwa proyek ini terasa sangat spesial baginya. Dari berbagai peran yang pernah ia mainkan, Beni lebih sering tampil dalam genre komedi. Namun, di film ini ia justru ditantang untuk menampilkan sisi drama yang jarang ia eksplor sebelumnya.
“Meskipun unsur komedinya cukup kuat dan saya juga banyak bertemu dengan para komika, di film ini ternyata saya harus menampilkan adegan drama sesuatu yang jarang saya lakukan sebelumnya. Itu yang membuat Pesugihan Sate Gagak jadi salah satu proyek yang paling spesial sepanjang karir berakting saya”, ungkap Beni.
Meski menghadirkan kisah terkait ritual mistik sungguhan, film ini lebih dari sekadar menampilkan bagaimana sebuah ritual mistik yang masih kental di Indonesia.
Produser film Pesugihan Sate Gagak, Aoura Lovenson, menyatakan bahwa film ini juga memberikan pesan moral mendalam terkait sebuah ritual mistik, mengajak masyarakat untuk menghindari hal-hal tersebut.
"Di ujung filmnya pun masih ada pesan dan memberikan kayak semacam harapan gitu ya. Ada sebuah harapan bahwa kerja keras tidak akan membohongi kita, bahwa sesuatu yang dikejar cepat (jalur pesugihan) nggak akan baik hasilnya gitu ya. Jadi ada nilai positif yang bisa kita ambil dari film ini dan itu juga yang saya rasa kenapa film ini jadi cukup spesial," jelas Aoura.
Film ini sendiri mengisahkan tentang relevansi nyata Potret Masyarakat meski dikemas dengan humor yang seolah ngawur dan absurd, Pesugihan Sate Gagak sejatinya menyoroti realitas sosial yang sangat dekat dengan kehidupan banyak orang Indonesia. Desakan ekonomi, tekanan sosial untuk terlihat sukses, hingga mentalitas “yang penting cepat kaya” menjadi latar yang relevan dan mudah dikenali penonton.
Selain dibintangi oleh Ardit Erwandha, Yono Bakrie, dan Benidictus Siregar sebagai pemain utama, film ini juga didukung oleh Yoriko Angeline, Nunung, Arief Didu, Firza Valaza, serta diramaikan Arif Alfiansyah, Ence Bagus, Niniek Arum, Akbar Kobar dan Ciaxmen ini bakal tayang di bioskop mulai 13 November 2025.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait
