Data BPS Tumbuhkan Optimisme, Sektor Logistik Indonesia Diprediksi Melejit di 2026

Aries
Optimisme terhadap tingginya prospek sektor logistik rantai pasok Indonesia pada 2026 meningkat. (Foto: ist)

JAKARTA, iNewsTangsel - Optimisme terhadap tingginya prospek sektor logistik rantai pasok Indonesia pada 2026 meningkat. Keyakinan ini didasarkan pada ketahanan sektor nasional menghadapi gejolak eksternal sepanjang 2025 disertai permintaan domestik yang stabil.

Optimisme ini diungkap oleh Federasi asosiasi logistik global FIATA. Senior Vice President FIATA Yukki Nugrahawan Hanafi menilai kekuatan sektor logistik telah mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 5% tahun ini. 

“Tahun 2025 faktor eksternal geopolitik dan perang dagang dengan intensif telah memengaruhi permintaan dan sektor logistik di tingkat global dan nasional, namun sektor ini terus tumbuh dengan positif dan berkontribusi pada tumbuhnya ekonomi Indonesia 5%,” ungkap Yukki, dalam keterangannya, Senin (15/12/2025).

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan pertumbuhan sektor pergudangan dan transportasi mencapai 9,01%, 8,52%, serta 8,62% di tiga kuartal terakhir 2025. Kontribusi sektor ini terhadap PDB nasional mencapai 6,08%, menjadi modal kuat menyongsong tahun depan.

Pada 2026, faktor domestik diproyeksikan menjadi penggerak utama, termasuk penguatan konsumsi masyarakat dan target pertumbuhan APBN 5,4%. Program strategis pemerintah seperti Koperasi Merah Putih serta injeksi likuiditas perbankan diharapkan memberikan efek berganda positif.

Yukki menambahkan geliat konsumsi terlihat dari PMI manufaktur ekspansif di level 53,3 pada November 2025. “Selain itu, geliat konsumsi sudah mulai terlihat menguat yang ditandai dengan aktivitas sektor manufaktur yang ekspansif pada level 53.3 pada November lalu atau lebih tinggi dibandingkan awal Januari lalu. Bahkan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mulai tumbuh agresif pada semester-II 2025," kata Yukki.

Indeks Keyakinan Konsumen yang agresif semester kedua 2025 diyakini terus mendorong belanja domestik. Hal ini akan berdampak langsung pada peningkatan permintaan layanan logistik nasional.

Meski optimis, Yukki mengingatkan pelaku usaha untuk waspada terhadap ketidakpastian geopolitik yang bisa intens kembali. Disrupsi dari adopsi Artificial Intelligence juga menjadi tantangan jika tidak diantisipasi dengan adaptasi cepat.

“Penggunaan AI semakin niscaya bahkan berkembang sangat cepat. Dalam konteks logistik, berbagai perusahaan logistik multinasional telah mengadopsi AI dan menjadi lebih efisien. Kami berharap pelaku usaha nasional segera beradaptasi untuk menggunakan AI,” tutup Yukki. Kolaborasi antara pemerintah dan swasta diharapkan mempercepat transformasi sektor ini.

Editor : Aris

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network