Krisis Sampah Tangsel, Gubernur Banten Paksakan TPA Cipeucang Dibuka Meski Over Capacity!

Aries
Gubernur Banten Andra Soni turun tangan dalam penyelesaian masalah sampah yang melanda Tangerang Selatan, dengan mendorong pembukaan sementara TPA Cipeucang. (Foto: ist)

SERANG, iNewsTangsel - Gubernur Banten Andra Soni turun tangan dalam penyelesaian masalah sampah yang melanda Tangerang Selatan, dengan mendorong pembukaan sementara Tempat Pembuangan Akhir Cipeucang sebagai respons cepat. Langkah ini diambil setelah koordinasi langsung dengan Wali Kota Tangsel, mengingat kapasitas TPA yang terbatas hanya 400 ton per hari sementara produksi sampah mencapai 1.100 ton.

Andra menyatakan bahwa diskusi intensif telah dilakukan untuk mengatasi keterbatasan ini, termasuk permintaan operasional ulang TPA yang sempat ditutup oleh kementerian. “Jadi gini, kemarin saya diskusi dengan Pak Wali Kota, ini harus ditangani. Pertama, TPSA Cipeucang untuk sementara mohon bisa dioperasionalkan kembali,” katanya di Serang, Selasa (23/12/2025).

Upaya sebelumnya oleh Kementerian Lingkungan Hidup untuk melobi Provinsi Jawa Barat gagal, sehingga Banten mencari alternatif internal. Andra menjelaskan, “Pak Menteri sudah mencoba melobi Jawa Barat, tapi tidak bisa. Maka kita di Provinsi Banten berdiskusi dan meminta tolong ke Kota Serang.”

Sebagai jembatan, Pemprov Banten memfasilitasi kerja sama antara Tangsel dan Kota Serang, dengan Nota Kesepahaman yang sudah ditandatangani. “MOU-nya sudah, tinggal ada tahapan-tahapan lain. Mudah-mudahan Januari sudah bisa dimulai di sana,” ujar Andra optimis.

Sementara menunggu implementasi MoU, Andra berharap TPA Cipeucang bisa beroperasi hingga akhir Desember untuk mencegah penumpukan sampah yang berisiko bagi kesehatan masyarakat. Ia menambahkan, “Sampah ini permasalahan ada di tingkat kota. Setiap wilayah punya volume sampah yang berbeda-beda.”

Kepadatan penduduk di Tangsel yang luasnya hanya 147 km persegi membuat TPA Cipeucang kewalahan, sehingga solusi alternatif mutlak diperlukan. “Tangsel itu luasnya cuma sekitar 147 kilometer persegi, tapi penduduknya padat. Maka Cipeucang ini sudah tidak bisa menampung secara keseluruhan,” tegas Andra.

Kerja sama sebelumnya dengan Kabupaten Pandeglang terhenti, mendorong pencarian opsi baru yang lebih feasible seperti dengan Kota Serang. “Khusus antara Kota Tangerang Selatan dengan Kabupaten Pandeglang kan tidak bisa dilanjutkan kerja samanya. Nah, dengan Kota Serang mudah-mudahan bisa menemukan solusi,” katanya.

Di samping langkah darurat, Andra menekankan pengelolaan sampah jangka panjang melalui teknologi konversi menjadi energi listrik untuk keberlanjutan lingkungan. “Supaya pertama ini tertangani, kedua untuk penanganan sampah menjadi listrik itu juga bisa kita maksimalkan,” pungkasnya.

Editor : Aris

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network