“Orang-orang tersebut akan segera dikembalikan ke pos tugas mereka dan ditempatkan pada cuti administratif. Tidak ada dampak pada perjalanan [Presiden Biden] yang akan berlangsung.”
Menurut laporan media setempat, seorang tamu di hotel menelepon polisi untuk melaporkan perkelahian itu. Kedua pria, yang diidentifikasi hanya sebagai agen khusus dan spesialis keamanan, adalah bagian dari tim pendahulu Biden.
Mereka dilaporkan dipulangkan pada hari Jumat, tak lama sebelum kedatangan presiden AS di Seoul untuk memulai perjalanan lima hari ke Asia.
Laporan media tidak memberikan indikasi bagaimana perkelahian dengan sopir taksi dimulai. CBS News melaporkan bahwa Secret Service akan menyelidiki apakah kedua agen itu mabuk pada saat kejadian, ketimbang menyelidiki dugaan penyerangan tersebut.
“Kami memiliki protokol dan kebijakan yang sangat ketat untuk semua karyawan, dan kami menjunjung tinggi standar profesional tertinggi,” kata Guglielmi.
“Mengingat ini adalah masalah personel administrasi yang aktif, kami tidak dalam posisi untuk berkomentar lebih lanjut.” Ini bukan skandal pertama yang melibatkan Secret Service, yang bertanggung jawab untuk melindungi para pemimpin AS saat ini dan mantan serta keluarga mereka.
Pada tahun 2014, tiga agen yang membantu mempersiapkan kunjungan Presiden Barack Obama ke Amsterdam dikirim kembali ke AS setelah pesta minuman pada malam hari.
Salah satu agen ditemukan pingsan di lorong hotelnya. Pada tahun 2012, sebanyak 11 agen Secret Service dipulangkan dari Kolombia karena dugaan pelanggaran, termasuk pesta hingga mabuk dan meminta pelacur.
Para agen tersebut ditugaskan untuk memastikan keamanan Obama di KTT Amerika yang berlangsung di Cartagena. Insiden itu terungkap ketika salah satu pekerja seks menolak meninggalkan kamar hotel agen, setelah perselisihan tentang pembayaran untuk layanannya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait