“Pemeriksaan dokter spesialis ditemukan ternyata penyebab mata merah karena salah satunya adalah pecah pembuluh darah di mata, dan untuk pemeriksaan lebih spesifik, kami sudah konsultasi dan perlu dilaksanakan pemeriksaan kornea mata.
Ada kemungkinan cacat permanen, ada kemungkinan kebutaan ketika paparan zat dari luar dokter tidak menyebutkan spesifik apa itu,” paparnya.
Menurutnya, mencari penyebab pasti luka yang dialami penting agar peristiwa ini lebih terang benderang juga. Pasalnya Aremania menilai minimnya informasi mengenai rekam medis penyakit yang dialami para korban.
“Ini yang harus menjadi fokus kita bersama, itu yang belum muncul dalam rekomendasi dan kesimpulan yang disampaikan tim gabungan independen mencari fakta. Sehingga menjadi catatan besar buat kami,” tukasnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta