GRESIK, iNewsTangsel.id - Pertamina Geothermal Energy (PGEO) memiliki peran strategis dalam menyediakan energi bersih di Indonesia salah satunya dengan mengembangkan energi panas bumi, hal tersebut disampaikan oleh Khilmi, Anggota Komisi VI DPR RI dalam acara sosialisasi peran Pertamina Geothermal Energy dalam proses transisi energi bersih dan berkelanjutan di Gresik, Jawa Timur, 29 September 2023.
“PGEO adalah salah satu perusahaan yang merupakan yang tergabung dalam kelompok usaha Pertamina dengan fokus pada pengembangan, eksplorasi dan produksi energi panas bumi di Indonesia,”jelasnya. Kehadiran PGEO untuk mengembangkan potensi panas bumi di Indonesia agar bermanfaat secara maksimal, untuk memenuhi kebutuhan energi di Indonesi, dengan tujuan menyediakan energi yang ramah lingkungan.
Sebagai pelaku utama dalam industri panas bumi di Indonesia, PGEO memiliki portofolio proyek yang luas dan beragam. Dengan kemampuan dan penguasaan di bidang teknologi panas bumi, serta tim yang berpengalaman, PGEO mengelola mata rantai distribusi mulai dari melakukan eksplorasi hingga distribusi.
“Karena itu kami mendukung dan mengapresiasi PGEO yang menyediakan energi untuk listrik yang ramah lingkungan, dan ini mengurangi ketergantungan energi yang bersumber dari fosil,” jelas Khilmi.
PGEO memiliki kapasitas terpasang secara operasi sendiri sebesar 672 MW, dan 1205 MW dari Kontrak Operasi Bersama (JOC) yang berasal dari 15 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang terbagi ke dalam 6 (enam) area operasi.
Dengan mengusung tema Energizing Green Future, PGEO menjunjung tinggi tanggung jawab lingkungan dan sosial dengan menerapkan praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan proyek energi panas bumi.
PGEO sebagai sebuah korporasi tidak hanya fokus pada aspek ekonomi, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan mereka,” ujarnya.
Selain berkontribusi terhadap pasokan energi bersih Indonesia, PGEO juga ikut berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan menggantikan sumber energi konvensional, energi panas bumi yang dihasilkan oleh perusahaan ini, memiliki dampak positif dalam mengatasi perubahan iklim global.
Area operasi PGEO terdiri dari 13 wilayah kerja. Meliputi Kamojang, Karaha, Lahendong, Gunung Sibualu-Buali, Gunung Sibayak-Sinabung, Sungai Penuh, Hululais, Lumut Balai dan Margabayur, Way Panas, Pangalengan, Cibereum-Parabakti, Tabanan, dan Seulawah.
PGEO sudah melakukan invetasi dengan teknologi canggih dan inovasi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas. Mereka berupaya mengoptimalkan proses ekstraksi panas bumi, penggunaan sumber daya, dan pengurangan limbah. PGEO menjadikan energi panas bumi sebagai bagian diservisikasi energi untuk pembangunan berkelanjutan.
Editor : Hasiholan Siahaan