DEPOK, iNewsTangsel.id - Setelah dibebaskan dari perbudakan Mesir dan mengembara di padang gurun selama 40 tahun, bangsa Ibrani akhirnya berdiri di tepi tanah yang dijanjikan Tuhan.
Meskipun pemimpin sebelumnya, Musa, baru saja meninggal, Tuhan menunjuk Yosua untuk menggantikannya. Selama peralihan otoritas ini, Tuhan memberikan beberapa nasihat bijak kepada Yosua:
“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.”
Yosua 1: 8 TB
“Kitab Taurat” mengacu pada lima kitab pertama dalam Alkitab (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan)— yang juga dikenal sebagai Torah (dalam bahasa Ibrani) atau Pentateuch (dalam bahasa Yunani). Kini, kita memiliki kelima kitab itu dan lebih banyak lagi—yaitu 66 kitab dalam Alkitab, termasuk Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Allah memberikan Hukum kepada bangsa Israel melalui Musa. Hukum ini mengungkapkan maksud, karakter, dan hati Tuhan.
Dan meskipun Tuhan berbicara langsung kepada Yosua pada saat itu, nasihat-Nya masih berlaku bagi kita saat ini…
Membaca, mendengarkan, dan memikirkan secara mendalam tentang kisah Tuhan dapat memberikan pengetahuan dan membentuk kita.
Perintah Allah itu baik, dan perintah-perintah-Nya bijaksana. Mereka memberi tahu kita siapa Tuhan itu dan untuk apa Dia menciptakan kita. Mereka memberitahukan di mana umat-Nya pernah berada dan ke mana mereka pergi.
Ketika kita merenungkan Firman-Nya, mempelajari isinya, dan memahami inti pesannya—segalanya berubah.
Kita tidak perlu menjalani hidup yang sia-sia; kita bisa melangkah ke dunia ini dengan tujuan. Dan bahkan saat kita menghadapi pergumulan, seperti Yosua, yang terbaik adalah selalu berada di sisi Tuhan.
Editor : Hasiholan Siahaan